Langsung ke konten utama

Definisi bahasa dan ciri-cirinya



Defenisi Bahasa

yang membedakan manusia dengan makhluk lain di muka bumi ini adalah manusia mempunyai kemampuan berbahasa.bahasa merupakan sumber kehidupan dan kekuatan manusia. bahasa adalah alat untuk berkomunikasi antar anggota masyarakat yang berupa simbol bunyi.

Ciri-ciri Bahasa

Bahasa memiliki enam ciri, keenam ciri tersebut adalah sistematik,arbitter,bermakna,komunikatif, dan ada di masyarakat.

a. Sistematik
bahasa itu tersusun secara teratur dan mempunyai arti. kata-kata yang tersusun itu menjadi frasa.Bila frasa itu digabung dengan kata lain,akan menjadi klausa,ketika klausa diberi intonasi atau diikuti klausa lain, akan menjadi kalimat.

b. Arbitter
bahasa memiliki hubungan dengan kenyataan.Antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain mempunyai hubungan dan dilambangkan dengan kata yang berbeda. misalnya, kata  Matahari, merujuk pada benda langit yang ada ditata surya dan sangat panas, memiliki sebutan lain yaitu :  sun,son,serengenge, dan panonpoe . bahasa memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan untuk berinteraksi/berkomunikasi.

c. Vokal
Bahasa didasari oleh bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. bunyi tersebut divisualisasikan dalam bentuk tulisan yang disebut huruf. Dalam sistem tulisan, gabungan huruf membentuk suku kata dan kata.

d. Bermakna

bahasa memiliki makna. webber (dalam New Collegiate Dictionary, 1981) mengatakan bahwa bahasa merupakan alat yang sistematik untuk menyampaikan gagasan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, isyarat atau ciri konvensional yang memiliki arti dan dimengerti.

e. Komunikatif
bahasa merupakan sistem komunikasi, yaitu berinteraksinya pembicara dengan pendengar.

f. Ada di masyarakat
bahasa tampil dalam banyak model , idiotek, dialek dan bahasa itu sendiri. di samping itu, ada orang yang dapat menguasai lebih dari satu bahasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturanny...

CONTOH SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING

SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING No. Kontrak: 007/INSTANFOREX/SAHAYA-INVESTA/VI/2012 Kami yang bertanda tangan di bawah ini: I.       Nama   Perusahaan : ....................................................................................             Alamat                         : ....................................................................................   .................................................................................... Telepon                      : .................................................................................... Bank account            : .................

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan ...