Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label KASEPUHAN

Syekh Muhamad Nawawi Al-Jawi Guru Pendiri NU

Nama Syekh Nawawi Banten sudah tidak asing lagi bagi umat Islam Indonesia. Bahkan sering terdengar disamakan kebesarannya dengan tokoh ulama klasik madzhab Syafi’i Imam Nawawi (676 Hijriah atau l277 Masehi). Melalui karya-karyanya yang tersebar di pesantren-pesantren tradisional yang sampai sekarang masih banyak dikaji. Nama kiai asal Banten ini seakan masih hidup dan terus menyertai umat memberikan wejangan ajaran Islam yang menyejukkan. Di setiap majlis ta’lim, karyanya selalu dijadikan rujukan utama dalam berbagai ilmu, mulai dari ilmu tauhid, fiqih, tasawuf sampai tafsir. Karya-karyanya sangat berjasa dalam mengarahkan mainstream keilmuan yang dikembangkan di lembaga-Iembaga pesantren yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Sayid ’Ulamail Hijaz adalah gelar yang disandangnya. Sayid adalah penghulu, sedangkan Hijaz wilayah Saudi sekarang, yang di dalamnya termasuk Mekkah dan Madinah. Dialah Syekh Muhammad Nawawi, yang lebih dikenal orang Mekkah sebagai Nawa...

Tembang Macapat Gambuh dan Maknanya

Tembang macapat Gambuh merupakan salah satu tembang yang berisi tentang berbagai ajaran kepada generasi muda, khususnya mengenai bagaimana menjalin hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya. Beberapa kalangan ada yang memaknai kata Gambuh sebagai sebuah kecocokan, sepaham dan sikap bijaksana. Sikap bijaksana berarti dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai porsinya, dan mampu bersikap adil. Nasihat-nasihat mengenai pentingnya membangun rasa persaudaraan, toleransi dan kebersamaan sebagai makhluk sosial banyak tergambar dari tembang-tembang macapat Gambuh. Salah satunya terdapat dalam Serat Wulangreh pupuh III karya Sri Susuhunan Tembangnya : Sekar gambuh ping catur, (Tembang gambuh keempat) Kang cinatur polah kang kalantur, (Yang dibicarakan tentang perilaku yang kebablasan) Tanpa tutur katula-tula katali, (Tanpa nasihat terjerat penderitaan) Kadaluwarsa kapatuh, (Terlanjur menjadi kebiasaan) Kapatuh pan dadi awon. (Kebiasaan...

Makna Kembar Mayang Dalam Pernikahan Adat Jawa

Harapan Kalis ing Rubeda, Kaling ing Sambekala Sawusnya kasil dhaup astra lumiyat, kaajab sri panganten sarimbit, nggennya amangun bale wisma ngupaya wastra boga, bisaa sembada kang sinedya, miwah jumbuh kang ginayuh, yayah Sekar Mijil kang gya manangkil: Dipun esthi mrih darbe pribadi kang geleng gumolong, mangun urip jejeging brayate, mring bebrayan bisa murakabi, guna ing sasami, bekti ing Hyang Agung… DEMIKIAN salah satu bagian dari Sekar Mijil yang berisi wejangan kepada pasangan pengantin. Artinya, kira-kira sebagai berikut: Setelah melaksanakan pernikahan, diharapkan mempelai berdua, dalam membangun rumah tangga, serta mencari nafkah, semoga dapat hidup sejahtera, semua yang direncanakan dapat terwujud, seperti Tembang Mijil yang akan tersaji: Direncakan dengan penuh kesungguhan agar memiliki karakter dalam satu tekad bulat membangun hidup berumah tangga yang sentosa dalam masyarakat agar memberi manfaat dan berguna bagi sesama, berbakti pada Tuhan Yang Maha Agung. ...

10 Falsafah Luhur Hidup Orang Jawa

1. Urip Iku Urup Hidup itu Menyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik. 2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak. 3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar. 4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha Berjuang tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan,kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari kebendaan. 5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu. 6. Ojo Gumunan, Oj...

Definisi Ilmu dan Filsafat

Menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut : Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu. Cicero ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ) Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan. Paul Nartorp (1854 – 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manus...