Langsung ke konten utama

Cara Membuat Pelet Pakan Ternak



Pelet adalah sekumpulan bahan tertentu yang dihaluskan kemudian dipadatkan dicetak menurut ukuran tertentu. Keuntungan pelet meningkatkan konsumsi dan efesiensi pakan dibanding dengan pakan alami. Saya akan menuliskan berdasarkan apa yang telah saya coba. Bahan bahan yang bisa digunakan untuk membuat pelet:
Bahan yang berprotein Bahan yang mudah didapat didaerah masing masing pembaca misalnya 1. Tepung ikan rucah. Saat ini ikan seperti ini juga untuk daerah tertentu sudah menjadi komoditas yang digunakan untuk capuran terasi udang, makanan bebek dan untuk pakan ternak yang dibuat menjadi tepung.Cara membuatnya ikan di jemur atau di oven sampai kering kemudian ikan yang sudah kering dihaluskan dengan menggunakan mesin penepung.Protein ikan rucah ini sangat tergantung pada jenis ikannya. makin kecil ikannya makin tinggi proteinnya dan semakin putih dagingnya makin tinggi juga proteinnya. Protein ikan rucah berkisar antara 40% - 65%.Tepung ikan ini biasanya digunakan minimal 10% - 20%. Jenis ikan sangat menentukan berapa banyak tepung ikan yang digunakan . Ikan karnivora membutuhkan lebih banyak tepung ikan dibanding ikan herbivora.
2. Tepung kepala udang. Didapat dari perusahaan pengolahan udang, cara membuat dikeringkan sampai kering kemudian dihaluskan .Protein tepung kepala udang 35% - 45%. Penggunaannya sama dengan tepung ikan.
3. Tepung tulang
4. Tepung jeroan ayam sapi atau sejenisnya.
5. Semua bahan digunakan sesuai kebutuhan protein pelet yang diinginkan.
Bahan yang mengandung pati (untuk perekat) 1. Tepung gaplek (singkong yang dikeringkan) kemudian dihaluskan hingga menjadi tepung. Pemakainya hanya 10% - 20%. 2. Tepung onggok adalah limbah dari pembuatan tapioka, Pemakaiannya 10% - 30% 3. Tepung tapioka Pemakaiannya 10% - 20%. 4. Tepung jagung Jagung pipilan kemudian ditepung halus. Pemakaiannya juga 10% - 20%. 5. Tepung polar katulnya gandum selain untuk gelatinasi tepung ini mempunyai kandungan protein 13% - 15%. Pemakaiannya 20% - 30%. Bahan lainya 1. Dedak halus mempunyai kandungan protein 11% - 13%. Pemakaiannya maksimal 30%. 2. Bungkil kedelai mempunyai kandungan protein cukup tinggi 45% - 54%. Pemakaiannya 20% - 40%. 3. Bungkil kelapa mempunyai kandungan protein 15% - 17%. 4. minyak ikan Pemakaiannya max 10% apabila melebihi akan mengganggu proses gelatinasi. 5. Mineral dan vitamin mineral yang dipakai yaitu nacl atau garam dapur. Pemakaiannya 1% -2% . Calsium karbonat atau kapur Pemakaiannya 1% - 3%. Vitamin yang dipakai yaitu vitamin B komplek dan vitamin .
 Alat alat yang digunakan :
1. Mesin penepung mempunyai fungsi untuk menghaluskan bahan bahan yang akan digunakan
2. Mesin pengaduk atau mixer mempunayi fungsi untuk mengaduk semua bahan yang akan digunakan.
3. Mesin ekstruder atau pencetak pelet berfungsi untuk mencetak pelet sesuai dengan yang dikehendaki biasanya mulai dari ukuran 2mm,3mm,5mm - 10mm.
Cara pembuatannya:
Cara konvensional Buat lem yang dibuat dari tepung tapioka 10% dari total bahan yang akan dibuat. Semua bahan yang telah halus ditimbang kemudian dituang kemesin aduk atau mixer, kemudian dicampur dengan adonan lem disini penulis tidak menguraikan secara rinci bahan bahannya karena dalam prakteknya sangat disesuaikan dengan pelet yang akan dibuat. Bahan yang telah kenyal tersebut di tuang kemesin cetak untuk dicetak dengan ukuran sesuai keinginan, mesin cetak yang penulis coba adalah mesin giling daging. bentuknya silinder dengan panjang 1cm dan diameter 3mm. Setalah dicetak pelet masih lembek masih harus dikeringkan dijemur oleh matahari selama 2 hari. Namun pelet yang dibuat seperti ini tidak bisa menjadi pelet apung. Cara dengan ekstruder sistem kering Bahan bahan ditimbang sesuai dengan komposisi pelet yang akan dibuat (tegantung pelet yang dibuat untuk ikan jenis karnivora atau herbivora atau yang lainnya).kemudian bahan dituang ke mesin aduk atau mixer,perlu penambahan cairan dan minyak ikan sesuai keinginan.Setelah dimixer selama 10 menit dan adukan benar benar rata( adukan tidak menjadi adonan seperti cara konvesional). Kemudian adukan dicetak dengan mesin ekstruder sistem kering seperti yang ada dipabrik. pelet yang keluar dari mesin ekstruder ini langsung kering hanya perlu diangin - angin kan dengan kipas angin setelah itu pelet siap dipacking dan dipasarkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturanny...

CONTOH SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING

SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING No. Kontrak: 007/INSTANFOREX/SAHAYA-INVESTA/VI/2012 Kami yang bertanda tangan di bawah ini: I.       Nama   Perusahaan : ....................................................................................             Alamat                         : ....................................................................................   .................................................................................... Telepon                      : .................................................................................... Bank account            : .................

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan ...