Langsung ke konten utama

Pengertian dan Manfaat Pendidikan Agama



Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang berlandaskan ketuhanan yang maha esa, begitulah bunyi sila pertama dari pancasila, yang merupakan salah satu pilar kebangsaan negara kita. Sebagai salah satu landasan kehidupan bernegara, konsep ketuhanan merupakan hal yang sangat penting dipahami oleh seluruh rakyat Indonesia. Sila tersebut menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat Indonesia harus selalu berlandaskan atas norma-norma serta nilai yang berlaku dalam agama yang dianut oleh warga negaranya. Untuk memahami nilai-nilai serta norma agama tersebut tidak bisa datang begitu saja secara instant, tapi harus melalui proses pembelajaran. Oleh karena itu pelajaran agama merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ada di sekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar, SMP, SMA, hingga jenjang universitas.

Pengertian Pendidikan Agama
Pengertian mengenai pendidikan agama ini telah tertuang dalam peraturan pemerintah Nomor 55 tahun 2007 (PP No.55 Tahun 2007), yang menyatakan bahwa pendidikan agama merupakan proses pendidikan dan memberikan pengetahuan, membentuk kepribadian, sikap, serta keterampilan para siswa dalam mengamalkan norma, nilai, serta ajaran agamanya. Pendidikan agama ini sekurang-kurangnya dilaksanakan melalui mata pelajaran ataupun kuliah pada semua jurusan, semua jenjang, serta semua jenis pendidikan.
Jadi pemerintah Indonesia sudah menegaskan bahwa pendidikan agama memang harus dilaksanakan minimal melalui mata pelajaran di semua jenjang dan jurusan. Hal ini dilakukan demi terciptanya masyarakat yang sesuai dengan dasar negara kita, yaitu semua kegiatan dan sikap warga negara Indonesia berlandaskan atas dasar ketuhanan yang maha esa, dengan mengamalkan semua ajaran agama yang dianutnya.

Manfaat Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang telah diwajibkan pemerintah tentu memiliki manfaat yang cukup besar bagi seluruh warga negara Indonesia. Bahkan walau tidak diwajibkan pun nampaknya pendidikan agama akan terus berkumandang di seluruh penjuru tanah air, karena dengan pendidikan agama ini akan tercipta generasi masyarakat yang tidak hanya pintar secara ilmu pengetahuan, tapi juga pintar dari sisi rohani.
Manfaat utama yang dirasakan dari adanya pendidikan agama adalah terciptanya manusia yang memiliki landasan rohani yang kuat sesuai agama yang dianutnya. Dengan landasan keagamaan ini manusia akan senantiasa memiliki batasan dalam berbuat, bisa membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk. Hal ini sejalan dengan dasar negara kita yang berlandaskan atas ketuhanan yang maha Esa.
Manfaat lain dari pendidikan agama adalah terciptanya manusia-manusia yang baik, karena dalam ajaran agama senantiasa diajarkan nilai-nilai kebaikan yang harus selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia yang memiliki karakter yang baik ini merupakan landasan yang sangat penting untuk terciptanya suatu masyarakat serta negara yang adil dan makmur. Karena apabila manusia hanya memiliki kepintaran tanpa dibarengi dengan kebaikan, maka dia akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Lihat saja kasus-kasus terbaru yang menimpa pemimpin-pemimpin di negara kita. Korupsi merebak mulai dari kepala desa, camat, bupati, gubernur, bahkan hingga menteri. Begitulah yang akan terjadi ketika manusia yang tercipta hanya manusia-manusia pintar tanpa dibarengi nilai-nilai kebaikan yang menancap kuat di hati mereka.
Dari penjelasan singkat diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa manfaat pendidikan agama itu sangat besar bagi terciptanya nila-nilai serta norma-norma kebaikan yang berlandaskan ajaran agama dalam setiap pribadi warga negara. Secara umum nilai-nilai ini sangat penting dalam kehidupan agar tercipta negara Indonesia yang makmur, adil, dan sejahtera. Secara khusus nilai-nilai ini sangat penting bagi terciptanya pribadi-pribadi berkualitas yang saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain agar tercipta kehidupan yang lebih harmonis di masa mendatang.

referensi; dbagus.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Pangkur dan Maknanya

Tembang macapat pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta. Baik rasa cinta kepada anak, pendamping hidup, Tuhan dan alam semesta. Banyak yang memaknai tembang macapat pangkur sebagai salah satu tembang yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian. Oleh karena itu sangat banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda. (baca juga : Macapat Pangkur, Meninggalkan Urusan Duniawi) Salah satu contoh tembang macapat pangkur yang populer di masyarakat adalah karya KGPAA Mangkunegoro IV yang tertuang dalam Serat Wedatama, pupuh I, yakni : Mingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak) Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang) Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna ) Mrih kretarta pakartining ilmu luhun

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya ti

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan