Langsung ke konten utama

Wisata Alam Air Terjun Lembah Anai, Sumatera Barat

Air Terjun Lembah Anai terletak di Lembah Anai, yang masuk dalam Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto (X Koto), Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Air Terjun Lembah Anai terletak di tepi jalan raya yang menghubungkan kota Padang dan kota Bukittinggi, sehingga bisa dengan mudah diakses dari kota Padang maupun Bukittinggi.

Dari kota Padang, untuk mencapai air terjun ini dapat melalui perjalanan darat selama +/- 2 jam menggunakan angkutan umum atau kereta api wisata, sementara dari kota Bukittinggi dibutuhkan waktu +/- 1 jam.

Air Terjun Lembah Anai ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter, yang sumber airnya berasal dari aliran Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang yang menuju daerah Patahan Anai. Air terjun ini berada di bagian barat kawasan konservasi Cagar Alam Lembah Anai. Air Terjun Lembah Anai ini merupakan salah satu ikon wisata alam yang wajib dikunjungi jika sedang melakukan perjalanan wisata ke Provinsi Sumatera Barat.

Airnya yang sangat jernih mengalir menyusuri perbukitan menuju lereng, lalu mengalir terus melewati Cagar Alam Lembah Anai sebelum akhirnya sampai di tepi tebing. Dari tebing yang curam ini, aliran air kemudian terjun ke dasar lembah dan membentuk telaga tempat air berkumpul. Percikan air terjun yang jatuh di telaga menimbulkan kabut air yang tampak indah berwarna-warni ketika terkena sinar matahari.

Sebelum sampai di lokasi air terjun, perjalanan dari kota Padang maupun Bukittinggi akan melewati jalan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah. Di sebelah kanan dan kiri jalan, tampak lembah dan bukit yang menghijau ditumbuhi aneka pohon.

referensi:wisatanusantara.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Pangkur dan Maknanya

Tembang macapat pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta. Baik rasa cinta kepada anak, pendamping hidup, Tuhan dan alam semesta. Banyak yang memaknai tembang macapat pangkur sebagai salah satu tembang yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian. Oleh karena itu sangat banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda. (baca juga : Macapat Pangkur, Meninggalkan Urusan Duniawi) Salah satu contoh tembang macapat pangkur yang populer di masyarakat adalah karya KGPAA Mangkunegoro IV yang tertuang dalam Serat Wedatama, pupuh I, yakni : Mingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak) Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang) Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna ) Mrih kretarta pakartining ilmu luhun

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya ti

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan