Langsung ke konten utama

Pelita Indonesia Kedepankan Bentuk Karakter Mahasiswa



PEKANBARU - Selain menonjolkan program keahlian, Lembaga pendidikan Pelita Indonesia (PI) yang berada di Jalan Ahmad Yani juga mengedepankan pembentukan karakter mahasiswanya. Pembentukan karakter ini, sebagai modal untuk pasar tenaga kerja yang juga menuntut hal tersebut.

"Karakter ini menjadi perhatian utama, lantaran penelitian yang dilakukan berbagai lembaga riset menyebutkan bahwa kebutuhan tenaga kerja lebih banyak mengepankan karakter bulding daripada akademik. Dari hasil riset itu, maka kampus kita mengedepankan hal ini. Sehingga para lulusan kita nanti bisa bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan," ujar Humas Pelita Indonesia, Arfianti Novita Anwar, Rabu (27/8/2014).

Untuk melatih dan memantapkan karakter mahasiswa itu, terang Afrianti, pihaknya perlu melakukan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru, terkait dengan komitmen dan motto kampus, dimana mengedepankan pembetukan karakter yang baik.

"Di samping pemberian arahan kepada mahasiswa baru akan motto dan komitmen kampus kita, kegiatan lain yang kita lakukan adalah menggelar berbagai seminar dan workshop secara rutin kepada peserta didik, tentang bertemakan pembentukan karakter mahasiswa," lanjutnya.

Dari komitmen yang terapkan lembaga pemdidikan ini, Afrianti menilai bahwa mahasiswanya sudah ada menerapkan motto kampus. Hasilnya dapat dilihat dari keseharian mahasiswanya di kampus maupun setelah lulus dan bekerja di perusahaan. 

"Setelah kita lihat di pasar kerja, para lulusan kita mendapat penilaian baik. Baik itu perusahaan yang bekerja sama dengan kita ataupun perusahaan lainnya," katanya lagi.

Di samping pemberian workshop atau seminar, sambungnya, setiap pembelajaran di kampus, pihaknya juga melakukan evaluasi. Ini dilakukan oleh dosen, baik bidang akademik maupun karakter peserta didiknya. Tujuannya, dua bidang ini bisa berjalan berbarengan.

"Setiap mau belajar atau memulai pekerjaan, kita juga mengawali dengan doa bersama. Tujuannya, di samping menjadi kebiasaan yang baik untuk pasar kerja nanti, juga buat melatih kepercayaan diri mereka serta fokus dalam perkuliahan," tambah Afrianti.

Selain itu, katanya, kampus ini akan selalu memulai perkuliahan jika adanya kontrak belajar kepada mahasiswa, supaya perkuliahan tak seenaknya dan juga dapat berjalan lancar.

"Alhamdulillah, apa yang kita lakukan ini, sekitar 98 persen lulusan kita sudah diterima di perusahaan besar dan mereka bekerja di sana juga mendapat nilai plus," sebutnya.

Sementara Yayasan Pelita Indonesia ini menaungi dua sekolah tinggi, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) dengan memiliki dua program studi (prodi) atau jurusan, seperti S1 Teknik Informasi (TI) dan S1 Sistem Informasi. Lalu, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) yang memiliki tiga jurusan, yakni S1 Managemen, S1 Akutansi dan D3 Akutansi.

"Untuk sarana dan prasarana, kita sudah lengkap. Ke depan, kita akan membangun kampus baru nanti," ucapnya.




referensi: halloriau.com

Penulis  : Riko Saputra
Editor    : Unik Susanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Pangkur dan Maknanya

Tembang macapat pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta. Baik rasa cinta kepada anak, pendamping hidup, Tuhan dan alam semesta. Banyak yang memaknai tembang macapat pangkur sebagai salah satu tembang yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian. Oleh karena itu sangat banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda. (baca juga : Macapat Pangkur, Meninggalkan Urusan Duniawi) Salah satu contoh tembang macapat pangkur yang populer di masyarakat adalah karya KGPAA Mangkunegoro IV yang tertuang dalam Serat Wedatama, pupuh I, yakni : Mingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak) Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang) Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna ) Mrih kretarta pakartining ilmu luhun

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya ti

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan