Kong Hu Cu
merupakan seorang filosof besar Cina. Dialah orang pertama pengembang sistem
yang memadukan alam fikiran dan kepercayaan orang Cina yang paling besar
filosofinya menyangkut moralitas orang perorang dan konsepsi suatu pemerintahan
tentang cara-cara melayani rakyat dan memerintahnya lewat tingkah laku teladan
yang sekarang telah menyerap dalam kehidupan dan kebudayaan orang Cina selama
lebih dari dua ribu tahun. Dari pengaruh pemikiran inilah Confusianisme banyak
menghasilkan para intelektual di Cina, dan pengaruh intelektualnya ini
berpengaruh terhadap sebagian penduduk di dunia.
Confusius (bentuk Latin dari nama Kong-Fu-Tse, “guru dari suku Kung”) hidup antara 551 dan 497 SM di daerah Lu,di Shantung. Ia mengajarkan bahwa Tao (“jalan” sebagai prinsip utama dari kenyataan) adalah “jalan manusia”. Artinya: manusia sendirilah yang dapat menjadikan Tao luhur dan mulia, kalau ia hidup dengan baik. Keutamaan merupakan jalan yang dibutuhkan. Kebaikan hidup dapat dicapai melalui perikemanusiaan (“yen”), yang merupakan model untuk semua orang. Secara hakiki semua orang sama walaupun tindakan mereka berbeda.. Dalam bahasa Mandarin aliran ini disebut 儒家 Rujia. Rujia memang sering diartikan sebagai filsafat Khonghucu. Sebenarnya Rujia berarti filsafat cendikiawan, å„’ Ru sendiri berarti cendikiawan atau sarjana.
Pada usia muda, yakni 17 tahun, Confusius diangkat menjadi pengawas kerajaan, sebagai pemilik ladang gandum umum dan lumbung pangeran, kemudian menjadi Kepala Peternakan. Ia seorang yang suka belajar. Pada usia 22 tahun ia mulai mengajar. Setahun kemudian ia ditinggalkan ibunya. Menurut adat, ia harus mengundurkan diri dari keramaian untuk berduka cita selama tiga tahun. Keadaan kacau pada masa itu menyebabkan ia tidak taat pada adat. Sikap Confusius sangat dihormati, terutama oleh murid-muridnya yang setia. Selama berduka cita, yaitu selama tiga tahun itulah ia mendalami kesusastraan, sejarah, dan adat istiadat dari zaman Wen sampai Mu yang tersimpan dalam perpustakaan kerajaan.
Confusius (bentuk Latin dari nama Kong-Fu-Tse, “guru dari suku Kung”) hidup antara 551 dan 497 SM di daerah Lu,di Shantung. Ia mengajarkan bahwa Tao (“jalan” sebagai prinsip utama dari kenyataan) adalah “jalan manusia”. Artinya: manusia sendirilah yang dapat menjadikan Tao luhur dan mulia, kalau ia hidup dengan baik. Keutamaan merupakan jalan yang dibutuhkan. Kebaikan hidup dapat dicapai melalui perikemanusiaan (“yen”), yang merupakan model untuk semua orang. Secara hakiki semua orang sama walaupun tindakan mereka berbeda.. Dalam bahasa Mandarin aliran ini disebut 儒家 Rujia. Rujia memang sering diartikan sebagai filsafat Khonghucu. Sebenarnya Rujia berarti filsafat cendikiawan, å„’ Ru sendiri berarti cendikiawan atau sarjana.
Pada usia muda, yakni 17 tahun, Confusius diangkat menjadi pengawas kerajaan, sebagai pemilik ladang gandum umum dan lumbung pangeran, kemudian menjadi Kepala Peternakan. Ia seorang yang suka belajar. Pada usia 22 tahun ia mulai mengajar. Setahun kemudian ia ditinggalkan ibunya. Menurut adat, ia harus mengundurkan diri dari keramaian untuk berduka cita selama tiga tahun. Keadaan kacau pada masa itu menyebabkan ia tidak taat pada adat. Sikap Confusius sangat dihormati, terutama oleh murid-muridnya yang setia. Selama berduka cita, yaitu selama tiga tahun itulah ia mendalami kesusastraan, sejarah, dan adat istiadat dari zaman Wen sampai Mu yang tersimpan dalam perpustakaan kerajaan.
Confusius
yakin bahwa untuk mengamankan keadaan, maka harus kembali pada jalan yang telah
ditempuh oleh yao dan Shun,yaitu dengan jalan berbakti dan setia. Ia belajar
lagi dari semua buku-buku yang ada tentang agama, adat, sastra, sejarah, musik,
dan lain-lain. Kemudian semuanya itu digubah dan disadur sehingga berbentuk
pedoman hidup bangsa Cina. Setelah habis masa duka citanya ia mengunjungi
loyang yang dibangun oleh Pangeran Chou. Ia mulai lagi mengajarkan pada
murid-muridnya tentang sejarah, kesusastraan, perihal upacara, musik syair, dan
terus mencatat segala hal yang berarti dan diketahuinya dalam tulisan yang
berjudul “The Books of History (Shang Shu), The pring and Autum Annals, The
Books of Rites, dan The Book of Song.
referensi;
Creel, H. G. Chinese Thought from Confusius to Mao Tse tung. 1953. Chicago: The University of Chicago Press.
Yu-Lan, Fung. A History of Chinese Philosophy, vol. I & II. 1952. Princeton: Princeton University Press.
Short History of Chinese Philosophy. 1948. New York: The Free Press.
Liu, JeeLoo. An Introduction to Chinese Philosophy – From Ancient Philosophy to Chinese Buddhism. 2006. Blackwell Publishing.
Komentar