Langsung ke konten utama

SULUK SUNAN BONANG JILID 9, FALSAFAH MENGENAL JATI DIRI



Suluk Wujil empat macam anasir adalah : tanah, api, angin dan air. Ketika Tuhan menciptakan Adam maka di gunakan empat macam anasir tersebut, kahar (kuat), jalal (terkenal), jamal (indah), kamil (sempurna), yang mengandung sifat-sifat Tuhan delapan macam. Hubungannya dengan jasmani ialah bahwa sifat-sifat itu masuk dan keluar. Jika keluar kemana perginya, jika masuk dimana tempatnya?
Anasir Tanah
Menimbulkan adanya kedewasaan dan keremajaan. Sifat-sifatnya harus diketahui. Dimana adanya keremajaan dalam kedewasaan. Dan di manakah adanya kedewasaan dalam keremajaan.
Anasir Api
Menimbulkan kelemahan dan kekuatan; dimanakah adanya kekuatan dalam kelemahan? Itu harus diketahui.
Anasir Angin
Mencakup ada dan tiada. Di dalam tiada, dimanakah letaknya ada? Di dalam di manakah letaknya tiada.
Anasir Air
Memiliki sifat : mati dan hidup. Di manakah adanya mati dalam hidup, dan kemanakah perginya hidup pada waktu mati? Kamu akan tersesat apabila kau tidak mengetahuinya. Kau harus mengetahui hidup yang sebenarnya.

Tubuh ini seluruhnya bagaikan sebuah sangkar.
Akan lebih baik jika mengenal burungnya.
Dengan tindakan-tindakanmu
kau akan jatuh sengsara tanpa hasil jika tak kau ketahui.
Dan jika kau ingin mengenalnya,
kau harus membersihkan dirimu.
Tinggallah disuatu tempat sepi
dan jangan menghiraukan keramaian dunia ini.
Jangan jauh-jauh kau mencari ajaran,
karena ajaran-ajaran itu telah berada dalam dirimu sendiri.
Bahkan seluruh dunia ini berada dalam dirimu sendiri.
Maka jadikanlah dirimu CINTA sejati,
untuk dapat melihat dunia.
Arahkan dengan tajam dan hening wajahmu kepadanya
baik siang maupun malam.
Karena apakah kenyataannya.
Segala sesuatu yang tampak di sekeliling kita
adalah akibat perbuatan.
Akibat dari perbuatan ini timbul kehancuran
yang terjadi oleh kehendakmu.
Apa yang tidak mengalami kehancuran harus kau ketahui,
yakni pengetahuan yang sempurna,
yang keadaannya tidak mengalami kehancuran.
Pengetahuan itu meluas sampai mengenal adanya Tuhan.
Dengan mengenal Tuhan maka akan menjadi bekal
bagi seseorang untuk menyembah dan memuji-Nya.
Namun tidak banyak orang yang mengenal kata itu.
Siapa yang mampu mengenalnya mendapat anugrah besar.
Mengenal diri sendiri berarti mengenal Tuhan.
Dan orang yang mengenal Tuhan tidak sembarang bicara,
kecuali jika kata-katanya mempunyai maksud penting.
Ada pula yang mengenal-Nya,
mereka telah mencari dan menemukan dirinya.
Mereka tahu, bahwa seseorang tidak boleh terpelanting
di luar kehalusan,
dan bahwa orang tidak boleh memilih tempat yang keliru.
Demikianlah laku yang benar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturanny...

CONTOH SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING

SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING No. Kontrak: 007/INSTANFOREX/SAHAYA-INVESTA/VI/2012 Kami yang bertanda tangan di bawah ini: I.       Nama   Perusahaan : ....................................................................................             Alamat                         : ....................................................................................   .................................................................................... Telepon                      : .................................................................................... Bank account            : .................

Tembang Macapat Pangkur dan Maknanya

Tembang macapat pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta. Baik rasa cinta kepada anak, pendamping hidup, Tuhan dan alam semesta. Banyak yang memaknai tembang macapat pangkur sebagai salah satu tembang yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian. Oleh karena itu sangat banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda. (baca juga : Macapat Pangkur, Meninggalkan Urusan Duniawi) Salah satu contoh tembang macapat pangkur yang populer di masyarakat adalah karya KGPAA Mangkunegoro IV yang tertuang dalam Serat Wedatama, pupuh I, yakni : Mingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak) Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang) Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna ) Mrih kretarta pakartin...