Langsung ke konten utama

Riwayat Hidup Mario Teguh, Motivator Indonesia

Mario Teguh yang nama aslinya adalah Sis Maryono Teguh dilahirkan di Makasar pada tanggal 5 Maret 1956 dari pasangan suami istri Gozali Teguh dan Siti Maria. Beliau mulai terkenal ketika memandu acara di Metro TV yaitu Mario Teguh Golden Ways.

Mario Teguh memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari IKIP Malang. Awalnya Mario Teguh adalah seorang profesional di Citibank dan sebagai Head of Manager di BIMC, Zamre Ab. Wahab. kemudian ia mendirikan Bussiness Effectiveness Consultant, Exnal Corp. menjabat sebagai CEO (Chief Executive Officer) dan Senior Consultan. Beliau juga membentuk komunitas Mario Teguh Super Club (MTSC).

Setelah membawakan acara Mario Teguh Golden Ways, namanya mulai dikenal masyarakat. Pembawaannya yang tenang, santun dan selalu bertutur kata halus membuat banyak orang semakin terpesona padanya. Wajar jika kehadirannya di televisi selalu ditunggu orang.

Awalnya orang mengira Mario Teguh seorang non Muslim karena ia selalu memakai jas dan selalu menggunakan kata “Tuhan” tetapi saat diwawancarai di televisi beliau mengatakan bahwa beliau adalah seorang Muslim, dan itu semua adalah keunikan yang memang beliau ciptakan agar orang lebih gampang mengingat beliau.

Pada tahun 2010, Harian Republika memberikan penghargaan pada beliau sebagai salah satu dari 8 tokoh perubahan 2009.

Sebelum membawakan acara Mario Teguh Golden Ways, beliau sempat membawakan acara bertajuk Business Art di O’Channel tetapi acara ini kurang menuai sukses.

Saat ini Mario Teguh dianggap sebagai Motivator dengan bayaran termahal di Indonesia. Pada tahun 2003 Mario Teguh mengadakan seminar yang berhadiah mobil. Itu adalah seminar berhadiah mobil pertama yang pernah ada di Indonesia. Karena itulah MURI menghadiahkan penghargaan kepadanya sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di Indonesia.

Pada tahun 2010 MURI juga menghadiahkan penghargaan padanya sebagai motivator dengan jumlah friends di Facebook terbanyak di Indonesia.
Berikut ini adalah Biodata Mario Teguh

Nama Lengkap : Sis Maryono Teguh

Nama Panggilan : Mario Teguh

Tempat Tanggal Lahir : Makasar, 5 Maret 1956

Orang Tua : Gozali Teguh (ayah) seorang tentara keturunan Jawa-Cina

                        Siti Maria (ibu) keturunan Arab-Bugis

Istri : Linna Mario Teguh

Anak : Audrey Teguh

             Marco Teguh

Agama : Islam

Pengalaman Bekerja

* BIMC sebagai Head of Manager, Zamre Ab. Wahab

* Citibank Indonesia (1983–1986) sebagai Head of Sales

* BSB Bank (1986–1989) sebagai Manager Business Development

* Aspac Bank (1990–1994) sebagai Vice President Marketing & Organization Development

* Exnal Corp Jakarta (1994–sekarang) sebagai CEO dan Senior Consultant

* Spesialisasi: Business Effectiveness Consultant

Pendidikan Yang Pernah Ditempuh

       Jurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago, Amerika Serikat, 1975.

       Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (S-1)

       Jurusan International Business, Sophia University, Tokyo, Jepang.

       Jurusan Operations Systems, Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (MBA).

Buku-Buku Yang Pernah Ditulisnya

-          Becoming a Star (2006)

-          One Million Second Chances (2006)

-          Life Changer (2009)

-          Leadership Golden Ways (2009)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Pangkur dan Maknanya

Tembang macapat pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta. Baik rasa cinta kepada anak, pendamping hidup, Tuhan dan alam semesta. Banyak yang memaknai tembang macapat pangkur sebagai salah satu tembang yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian. Oleh karena itu sangat banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda. (baca juga : Macapat Pangkur, Meninggalkan Urusan Duniawi) Salah satu contoh tembang macapat pangkur yang populer di masyarakat adalah karya KGPAA Mangkunegoro IV yang tertuang dalam Serat Wedatama, pupuh I, yakni : Mingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak) Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang) Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna ) Mrih kretarta pakartining ilmu luhun

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya ti

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan