Langsung ke konten utama

Belajar sebagai seorang dewasa

Apakah Mengikuti pendidikan tinggi terasa seperti suatu budaya asing untukmu?
Anda mempunyai harapan pada waktu mendaftar dan masuk kelas, sebagaimana kerja melalui program Anda di pendidikan tinggi.
Pendidikan tinggi juga ada harapan darimu!
Pendidikan tinggi mempunyai peraturannya sendiri, pola, dan budaya. Ada perbedaan-perbedaan penting antara sekolah swasta dan sekolah umum, pendidikan tinggi swasta dan universitas negeri, institusi seni liberal dan institusi (lembaga) penelitian, sekolah-sekolah tamatan, dll.
Konsep kunci pendidikan tinggi
termasuk disiplin/departemen, bea-siswa, penelitian, orientasi lisan, masa jabatan, kerekanan, kebebasan akademik, dll.
Luangkan waktu untuk memahami budaya pendidikan tinggi.
Kelompok-kelompok penting termasuk fakultas dan mahasiswa,
pegawai administrasi dan pimipinan, alumni, dan bahkan kelompok masyarakat dan para legislator. Mereka semua termasuk sumber yang penting. Begitu juga staf berada di sana untuk membantu Anda, dan menunggu Anda mengajukan sesuatu, itulah tugas mereka dan pemusatan akan membantu Anda untuk berhasil.
Apakah Anda takjub dengan ketrampilan Anda menemukan cara Anda sekitar bidang pendidikan tinggi yang asing ini ?
Sebagai pelajar dewasa, Anda:
  • Cenderung menjadi mandiri
  • Memiliki wadah dengan kekayaan pengalaman yang dapat membantu Anda sebagai sumber untuk belajar.
  • Seringkali dipengaruhi oleh kebutuhan Anda untuk mengetahui atau melakukan sesuatu.
  • Cenderung memiliki suatu kehidupan-, tugas-, atau pemusatan-masalah orientasi belajar, sebagai lawan orientasi suatu hal.
  • Pada umumnya mendorong belajar secara (mendalam/hakiki) sebagai lawan menjadi kewajiban atau subyek ke arah hal yang di luar atau kekuatan ekstrinsik. 

Disadur dari : Imel, Susan, Pedoman kerja pelajar dewasa.
ERIC Digest No. 154 ERIC Identifier: ED377313, 1994-00-00

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Pangkur dan Maknanya

Tembang macapat pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta. Baik rasa cinta kepada anak, pendamping hidup, Tuhan dan alam semesta. Banyak yang memaknai tembang macapat pangkur sebagai salah satu tembang yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian. Oleh karena itu sangat banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda. (baca juga : Macapat Pangkur, Meninggalkan Urusan Duniawi) Salah satu contoh tembang macapat pangkur yang populer di masyarakat adalah karya KGPAA Mangkunegoro IV yang tertuang dalam Serat Wedatama, pupuh I, yakni : Mingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak) Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang) Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna ) Mrih kretarta pakartining ilmu luhun

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya ti

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan