Langsung ke konten utama

Perbedaan Karangan Ilmiah Dan Non Ilmiah

Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985: 8—9) adalah" karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar."


jadi karya ilmiah merupak sebuah penulisan atau karangan berdasarkan dari hasil penelitian, analisa, pengamatan ditulis secara sistematis yang hasilnya dapat dipertanggu jawabkan

Ciri-Ciri karangan ilmiah

1. Berdasarkan Teori
pada karang ilmiah haruslah memiliki landasan teori yang dapat dijadikan sebagai acuan atau patokan yang digunakan dalam pembahasan masalah yang akan ditulis dalam karangan ilmiah.
Fungsi teori :
a. Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
b. Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
c. Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala
d. Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.

2.  Berdasarkan Fakta

dimana pada karangan inliah ini berdasarkan fakta apa yang ada dari penelitian bagi karya ilmiah tentang penelitian

3. Objektif
karya ilmiah haruslah bersifat objektif berdasarkan fakta yang ada. tidak berdasarkan keinginan pribadi atau golongan, atau bersifat subjektif

4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif. dan juga setiap apa yang ditulis dalam kerangka ilmiah dapat ditelusuri dan diselidiki secara rasional dan masuk akal.

5. Sistematis
baik penulisan ataupun penyajian dalam pembahasan karangan ilmiah haruslah secara sistematis sesuai urutan yang ada seperti secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.

Contoh Kararangan Ilmiah
- Makalah
- Laporan Kerja
- Skripsi
- Tesis
- Disertasi

Karangan Non-Ilmiah

karangan non-ilmiah merupakan sebuah karangan yang dihasilkan berdasarkan buah pemikiran pribadi seseorang yang biasanya berdasarkan pengalaman pribadi atau imajinasi yang bersifat subjektif.

ciri-ciri karangan Non-ilmiah
- tidak terikat oleh teori
- bersifat subjektif
- bersifat imajinatif
- tanpa didukung bukti atau fakta
- gaya bahasa populer atau bahasa yang digunakan sehari-hari

contoh karangan Non-ilmiah
- cerpen
- novel
- dongen
- cerita rakyat

Perbedaan karangan Ilmiah dan Non-Ilmiah 
    perbedaan karangan Ilmiah dan karangan Non-Ilmiah sudah dapat dilihat pada ciri-ciri karangan tersebut. diaman pada karangan ilmiah berdasarkan fakta yang ada dengan menggunakan landasan teori sedangkan karangan non-ilmiah berdasarkan pada pemikiran seseorang yang belum tentu berdasarkan landasan teori.
      selain itu perbedaan yang lain adalah dalam gaya bahasa penulisan. pada karangan ilmiah penulisan berdasarkan suatu sistematis berdasarkan urutan yang ada. sedangkan pada karangan non-ilmiah tidak adanya sistematis dalam penulisan. dan juga pada karangan ilmiah menggunakan bahasa formal sedangkan pada karangan non-ilmiah biasanya menggunakan bahasa populer atau bahasa sehari-hari.

referensi:
- Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karya ilmiah ( http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/agus_buku_ajar.pdf )
- http://noorifada.files.wordpress.com/2008/09/2-mpi-karya-ilmiah.pdf
- http://pratamaherdian.blogspot.com/2013/04/pengertian-ciri-dan-bentuk-karangan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Macapat Pangkur dan Maknanya

Tembang macapat pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta. Baik rasa cinta kepada anak, pendamping hidup, Tuhan dan alam semesta. Banyak yang memaknai tembang macapat pangkur sebagai salah satu tembang yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian. Oleh karena itu sangat banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda. (baca juga : Macapat Pangkur, Meninggalkan Urusan Duniawi) Salah satu contoh tembang macapat pangkur yang populer di masyarakat adalah karya KGPAA Mangkunegoro IV yang tertuang dalam Serat Wedatama, pupuh I, yakni : Mingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak) Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang) Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna ) Mrih kretarta pakartining ilmu luhun

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya ti

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan