Sangat sedikit yang diketahui tentang Adam
Smith selain dari apa yang bisa dideduksi dari karya-karyanya yang sudah
diterbitkan. Dia tidak menikah dan sepertinya mempertahankan hubungan dekat
dengan ibunya, dimana dia tinggal setelah pulang dari Perancis dan mendahului
kematian Smith hanya 6 tahun berselang.
Kesaksian kontemporer menjelaskan Smith
sebagai eksentrik tetapi intelektual yang dermawan dan ramah, kepikunan yang
komikal, dengan kebiasaan yang berulang tentang pidato dan memberi senyuman
yang "ramah tanpa ekspresi."Smith mungkin pergi ke Inggris untuk
meniti karir didalam Gereja Inggris: pernyataan ini kontroversial dan
bergantung pada status eksibisi Snell. Di Oxford, Smith menolak Kristen dan
dipercaya kalau dia pulang ke Skotlandia sebagai Deis.
Dia mendasari analisa ini dari sebuah remark
dalam The Wealth of Nations dimana Smith menulis kalau keingintahuan umat
manusia tentang "fenomena luarbiasa dari alam" seperti
"generasi, kehidupan, pertumbuhan dan kematian dari tanaman dan
binatang" telah membuat manusia untuk "memasukkannya dalam akal sehat
mereka".
Pada tahun terakhirnya dia sepertinya telah
merencanakan dua keterilmuan besar, satu dalam teori dan sejarah hukum dan satu
dalam ilmu sains dan kesenian. The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena
telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya kedalam disiplin
yang sistematis dan berdiri sendiri.
Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau
ini merupakan buku paling berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah
diterbitkan. Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi
dan kemiskinan yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Nations sangat
sukses, dan faktanya, hal ini mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang
lebih tua dan ekonom lebih muda, seperti Thomas Malthus dan David Ricardo,
fokus dalam memperbaiki teori Smith kedalam apa yang akan dikenal sebagai
ekonomi klasik. Smith memberi solusi pada kenaikan upah dengan kenaikan
produksi, pandangan yang dianggap lebih akurat sekarang ini.
Sebagaimana setiap individu, maka,
mengusahakan sebanyak apa yang ia bisa sehingga ia bisa menggunakan modal
miliknya dalam mendukung insutri dalam negeri, dan juga untuk mengarahkan
industri yang produksinya mungkin merupakan nilai terbesar, setiap individu
buruh yang diperlukan untuk memasang nilai yang tepat dari masyarakat sebaik
yang ia bisa.
Dengan memprefrensikan dukungan dari dalam
negeri ke industri asing, dia bertujuan hanya untuk keamanan dirinya sendiri,
dan dengan mengarahkan industri tersebut dalam sikap dimana produksinya
merupakan nilai terbesarnya, dia hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri,
dan dia dalam hal ini, seperti kasus lainnya, dipandu oleh tangan-tangan tak
terlihat untuk menghasilkan sebuah akhir dimana akhir tersebut bukan bagian
dari tujuannya.
Tidak juga selalu merupakan yang lebih buruk
bagi masyarakat yang mana hal tersebut bukan merupakan bagian darinya. Dengan
mengejar keuntungan dirinya sendiri secara berkala dia secara teratur menghasilkan
apa yang berakibat bagi masyarakat lebih dari yang ia perkirakan akan hasilnya.
Saya tidak pernah bertemu banyak kebaikan yang terjadi dengan siapapun yang
berdagang dalam barang publik. Ini merupakan emosi yang kuat, sebenarnya, tidak
begitu umum diantara para pedagang, dan sangat sedikit kata-kata yang bisa
digunakan untuk meyakinkan tidak melakukan hal tersebut pada mereka.
Kepincangan Pemikiran
Adam Smith
Dalam The Wealth of Nations Smith mengklaim
kalau kepentingan pribadi sendiri (dalam pengaturan institusional yang
berimbang) bisa menuju pada hasil yang menguntungkan dari segi sosial. Tetapi
di dalam Teory of Moral Sentiments-nya Smith berpendapat kalau simpati
dibutuhkan untuk mencapai hasil yang secara sosial menguntungkan. Adam Smith
sendiri tidak melihat adanya kontradiksi, sejak ia memproduksi sebuah edisi
yang sudah direvisi dari Moral Sentiments setelah publikasi dari Wealth of
Nations.
Di tahun belakangan kebanyakan murid dari
karya Adam Smith bersilang pendapat bahwa tidak ada kotradiksi yang terjadi.
Walaupun pada konteks tertentu, seperti membeli dan menjual, simpati secara
umum tidak harus dimasukkan, Smith membuat hal tersebut jelas dimana dia
melihat keegoisan sebagai suatu hal yang tak pantas, jika tidak amoral, dan
pelaku kepentingan pribadi memiliki simpati ke orang lain.
Dalam Theory of Moral Sentiments Smith
berpendapat kalau kepentingan pribadi dari pelaku manapun termasuk kepentingan
dari bagian lain dari masyarakat, karena opini yang diperbagus secara sosial
dari tidakan yang pantas dan tidak pantas pentingnya mempengaruhi kepentingan
dari individu sebagai anggota dari masyarakat.
Dalam kasus manapun, Adam Smith sepertinya
percaya kalau sentimen moral dan kepentingan pribadi akan menambah pada hal
yang sama. Satu garis yang mungkin dari alasan tersebut dia mungkin telah
sampai pada tahap kesimpulan seperti: tangan-tangan tak terlihat tidak bisa
beroprasi jika tidak ada masyarakat, untuk mengawali sebuah konstruksi awal
pembagian sosial dari buruh, dan, efisiensi yang datang dengan manifestasinya.
Sekarang untuk masyarakat untuk eksis,
keadilan merupakan kondisi yang dibutuhkan (yang mana disebut dalam karya Smith
Theory of Moral Sentiments). Kesimpulannya, tangan-tangan tak terlihat dari
pasar adalah, pada tingkat tertentu, diwakilkan atas kemampuan dari manusia untuk
bersimpati: kepentingan pribadi dari Smith merupakan harmoni dengan opini dari
simpati.
Ada beberapa kontroversi atas perluasan dari
keaslian Smith dalam Wealth of Nations. Sebenarnya, banyak dari teori Smith
hanya menjelaskan tren sejarah dari merkantilisme dan menuju perdagangan bebas
dimana telah dikembangkan selama beberapa dekade dan memiliki pengaruh
signifikan dalam kebijakan pemerintah. Bagaimanapun, karya Smith merangkum ide
mereka secara komperhensif, dan juga menjadi salah satu buku paling berpengaruh
dan penting saat ini dalam bidang ekonomi.
Karya Adam Smith
* The Theory of Moral Sentiments (1759)
* An Inquiry Into the Nature and Causes of
the Wealth of Nations (1776)
* Essays on Philosophical Subjects
(diterbitkan setelah 1795)
* Lectures on Jurisprudence (diterbitkan
setelah 1976)
Komentar