Seandainya kita tidak mengenal Allah, bagaimana kita
mau menyembahNya ? dan memohon pertolonganNya ?
Hikmah atau ilmu sangat diperlukan untuk mengenal Dia,
dengan menyngkap tirai hitam yang menutupi cermin hati. Allah ibarat harta yang
tersembunyi dan Ia ingin dikenali, maka dijadikanlah makhluk untuk mengenal
Dia.
Dalam sebuah hadits qudsi “ Aku laksana harta yang
tersembunyi. Aku ingin dikenali, karena itu Aku menciptakan makhluk “, jadi
merupakan kewajiban bagi kita untuk mengenalNya, dan jelas bahwa tujuan Allah
menciptakan insane adalah untuk mencari ilmu untuk mengenaliNya, dan ada 2
peringkat ilmu ma’rifah. Pertama , ilmu untuk mengela sifat2 Allah dan
pendzahir kekuasaanNya, kedua, ilmu untuk mengenal Dzat Allah dan ini
berpegang pada ruh al qudz ( ruh suci) yang diberikan pada insane agar dapat mengenali
rahasia2 akhirat,
“ ……..dan kami memperkuatnya dengan ruh al quds…” (al
baqarah :87).
Mereka yang mengenal Dzat Allah akan memperoleh ilmu
melalui ruh suci yang terpencam dalam diri mereka masing2, baik yang ada
dilidah kita ataupun hati kita.
Pentingnya ilmu Zahir
Harus diakui bahwa manusia memerlukan ilmu keyakinan
(agama)untuk mengenal Allah, melalui agama manusia akan belajar pendzahiran
(manifestasi) Dzat Allah yang terbayang dalam alam sifat dan nama (asma) Allah
yang ada dimuka bumi ini. Dan seseorang harus berakhlak mulia dan menghindari
dosa dan harus melawan nafsu dan egonya dan ini merupakan perjalanan yang
panjang dan sulit …
“ …..maka barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan
Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia menyekutukan
Allah dalam ibadah kepadaNya “ ( al kahfi: 110)
Ruh al Qudz tersebut diciptakan dalam wajah yang
paling indah, dan keindahannya di hujamkan dalam hati dan di amamnahkan pada
insane untuk menjaganya dan tingkatan ini dapat dicapai dengan taubah
nasuhan …Laailahaillallah,
“ Ingatlah, bahwa dengan mengingat Allah maka hati
menjadi tentram “ ( ar Ra;d :28)
Komentar