Sesungguhnya, sebelum Rabb mu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari Nur Nya nur Nabimu, dan Nur itu diistirahatkan haithu mashaAllah, dimana Allah menghendakinya untuk istirahat. Dan pada waktu itu tidak ada hal lainnya yang hadir . tidak lawh al-mahfoudh, tidak Sang Pena, tidak Surga ataupun Neraka, tidak Malaikat Muqarabin (Angelic Host), tidak langit ataupun dunia; tiada matahari, tiada rembulan, tiada bintang, tiada jinn atau manusia atau malaikat. belum ada apa-apa yang diciptakan, kecuali Nur ini.
Kemudian Allah . Subhan Allah .
dengan iradat Nya menghendaki adanya ciptaan. Dia kemudian membagi Nur ini
menjadi empat bagian. Dari bagian pertama Dia menciptakan Pena, dari bagian
kedua lawh al-mahfoudh, dari bagian ketiga Arsy. Kini telah diketahui bahwa ketika
Allah menciptakan lawh al-mahfoudh dan Pena, pada Pena itu terdapat seratus
simpul, jarak antara kedua simpul adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah
kemudia memerintahkan Pena untuk menulis, dan Pena bertanya, .Ya Allah, apa
yang harus saya tulis?. Allah berkata, .Tulislah : la ilaha illAllah,
Muhammadan Rasulullah.. Atas itu Pena berseru, .Oh, betapa sebuah nama yang
indah, agung Muhammad itu bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah.
Allah kemudian berkata, .Wahai Pena,
jagalah kelakuan mu ! Nama ini adalah nama Kekasih Ku, dari Nurnya Aku
menciptakan Arsy dan Pena dan lawh al-mahfoudh; kamu, juga diciptakan dari Nur
nya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan menciptakan apapun.. Ketika Allah
S.W.T. telah mengatakan kalimat tersebut, Pena itu terbelah dua karena takutnya
akan Allah, dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi
tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujung nya tetap terbelah
dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda dari rahasia
ilahiah yang agung. Maka, jangan seorangpun gagal dalam memuliakan dan
menghormati Nabi Suci, atau menjadi lalai dalam mengikuti contoh nya (Nabi)
yang cemerlang, atau membangkang/meninggalkan kebiasaan mulia yang diajarkannya
kepada kita.
Kemudian Allah memerintahkan Pena
untuk menulis. .Apa yang harus saya tulis, Ya Allah?. bertanya Pena. Kemudian
Rabb al Alamin berkata, .Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari
Pengadilan !. Berkata Pena, .Ya Allah, apa yang harus saya mulai?. Barkata
Allah, .Kamu harus memulai dengan kata-kata ini : Bismillah al-Rahman
al-Rahim.. Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Pena bersiap
untuk menulis kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfoudh), dan dia menyelesaikan
tulisan itu dalam 700 tahun.
Ketika Pena telah menulis kata-kata
itu, Allah S.W.T. berbicara dan berkata, Telah memakan 700 tahun untuk kamu
menulis tiga Nama Ku; Nama Keagungan Ku, Kasih Sayang Ku dan Empati Ku. Tiga
kata-kata yang penuh barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat
Kekasih Ku Muhammad.
Dengan Keagungan Ku Aku berjanji
bahwa bilamana abdi manapun dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah dengan
niat yang murni, Aku akan menulis 700 tahun pahala yang tak terhitung untuk
abdi tadi, dan 700 tahun dosa akan Aku hapuskan..
Sekarang (selanjutnya), bagaian
ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi empat bagian :
* Dari bagian pertama Aku ciptakan
Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al-‘Arsh);
*
Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit
atas yang menyangga Singgasana lahiah,
‘Arsh);
* Dari bagian ketiga Aku ciptakan
seluruh malaikat (makhluq) langit lainnya;* dan bagian ke-empat Aku bagi lagi
menjadi empat bagian:
* dari bagian pertama Aku membuat
semua langit, dari bagian kedua Aku membuat bumi-bumi , dari bagian ketiga Aku
membuat Jinn dan api.
* Bagian keempat Aku bagi lagi
menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku membuat cahaya yang menyoroti
muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku membuat cahaya di dalam jantung
mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; dari bagian ketiga cahaya bagi lidah
mereka yang adalah cahaya Tawhid (Hu Allahu Ahad),
* dan dari bagian keempat Aku
membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad s.a.w..
Ruh yang cantik ini diciptakan
360,000 tahun sebelum penciptaan dunia ini,
* dan itu dibentuk sangat (paling)
cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan.
* Kepalanya dibuat dari petunjuk,
lehernya dibuat dari kerendahan hati,
* Matanya dari kesederhanaan dasn
kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah),
* Mulutnya dari kesabaran, lidahnya
dari kesungguhan,
* Pipinya dari cinta dan
ke-hati-hati-an,
* Perutnya dari tirakat terhadap
makanan dan hal-hal keduniaan,
* Kaki dan lututnya dari mengikuti
jalan lurus,
* dan jantungnya yang mulia dipenuhi
dengan rahman.
* Ruh yang penuh kemuliaan ini
diajari dengan rahmat dan dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah.
Kepadanya diberikan risalahnya dan kualitas kenabiannya dipasang.
* Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah
dipasangkan pada kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi diatas semua
lainnya, didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih
Allah) yang murni dan suci.
duabelas Tabir { Bismi=786 7+8+6=21
Mirror of 21= 12 Bulan, 12th Rabil Awal, 12 suku, 12 Menunjukkan Penuntasan}
Sesudah ini Allah S.W.T., menciptakan duabelas tabir.
#
Yang pertama dari itu adalah Tabir Kekuatan didalam mana Ruh Nabi s.a.w.
mukim (tinggal) selama 12,000 tahun, membaca Subhana rabbil-.ala (Maha Suci
Rabb-ku, Maha Tinggi).
# Yang kedua adalah Tabir Kebesaran
dalam mana dia ditutupi selama 11,000 tahun, berkata, Subhanal .Alim al-Hakim
(Maha Suci Rabb-ku, Maha Tahu, Maha Bijak).
# Yang ketiga Dia
dipingit selama 10,000
tahun dalam Tabir Kebaikan, mengucapkan Subhana man huwa da.im, la yaqta
(Maha Suci Rabb-ku Yang Abadi, Yang Tidak Berakhir).
# Tabir ke-empat adalah Tabir
Rahman, disitu ruh mulia itu tinggal selama 9,000 tahun, memuja Allah, berkata:
Subhana-rafi.-al-‘ala (Maha Suci Rabb ku Yang Ditinggikan, Maha Tinggi).
#
Tabir kelima adalah Tabir Nikmat, dan di situ tinggal selama 8,000
tahun, mengagungkan Allah dan berkata, Subhana man huwa qa.imun la yanam. (Maha
Suci Rabb-ku Yang Selalu Ada, Yang Tidak Tidur).
#
Tabir ke-enam adalah Tabir Kemurahan; dimana dia tinggal selama 7,000
tahun, memuja, Subhana-man huwal-ghaniyu la yafqaru (Maha Suci Rabb-ku Yang
Maha Kaya, Yang Tidak Pernah Menjadi Miskin).
# Kemudian diikuti tabir ke tujuh,
Tabir Kedudukan. Disini ruh tercerahkan itu tinggal selama 6,000 tahun, memuja
Allah dan berkata : Subhana man huwal Khaliq-an-Nur (Maha Suci Rabb-ku Maha
Pencipta, Maha Cahaya Light).
# Berikutnya, Dia menyelimutinya
dengan tabir ke delapan, Tabir Petunjuk dimana dia tinggal selama 5,000 tahun,
memuja Allah dan berkata, Subhana man lam yazil wa la yazal. (Maha Suci Rabb-ku
Yang Keberadaan Nya Tak Pernah Berhenti, Yang Tidak Musnah).
#
Kemudian diikuti tabir ke sembilan, yaitu Tabir Kenabian dimana dia
tinggal selama 4,000 tahun, mengagungkan Allah: .Subhana man taqarrab
bil-qudrati wal-baqa.. (Maha Suci Rabb-ku yang Mengajak Dekat dengan Maha Kuat
dan Maha Langgeng).
# Kemudian datang Tabir Keunggulan,
tabir ke sepuluh dimana ruh yang tercerahkan ini tinggal selama 3,000 tahun,
membaca pepujian untuk Pencipta dari Semua Sebab, berkata, .Subhana dhil-.arshi
.amma yasifun.. (Maha Suci Rabb-ku Pemilik Singgasana Diatas Semua Karakter
Yang Dilekatkan Kepada Nya).
#
Tabir ke-sebelas adalah Tabir Cahaya. Disana dia tinggal selama 2,000 tahun,
berdoa, .Subhana dhil-Mulk wal-Malakut.. (Maha Suci Rabb-ku Maha Raja semua
Kerajaan Langit dan Bumi).
# Tabir ke-dua belas adalah Tabir
Intervensi (Syafa.at), dan disana dia tinggal selama 1,000 tahun, berkata
.Subhana-rabbil-.azhim. (Maha Suci Rabb-ku, Maha Anggun).
Penciptaan AHMAD Tercinta
Setelah itu Allah menciptakan sebuah
pohon yang dikenal sebagai Pohon Kepastian.
* Pohon ini memiliki empat cabang.
Dia menempatkan ruh yang diberkahi tadi pada salah satu cabang, dan dia terus
menerus memuja Allah untuk 40,000 tahun, mengatakan, Allahu dhul-Jalali
wal-Ikram. (Allah, Pemilik Keperkasaan dan Kebaikan).
*
Setelah dia memuja Nya demikian itu dengan pepujian yang banyak dan
beragam, Allah S.W.T. menciptakan sebuah cermin, dan Dia meletakannya demikian
hingga menghadapi ruh Habibullah, dan memerintahkan ruh itu untuk memandangi
cermin itu.
* Ruh itu melihat
ke dalam cermin
dan melihat dirinya terpantul sebagai pemilik bentuk yang
paling cantik/ bagus dan sempurna.
* Dia kemudian membaca lima kali,
Shukran lillahi ta.ala (terima kasih kepada Allah, Maha Tinggi Dia), dan
tersungkur dalam posisi sujud dihadapan Rabb-nya. Dia tetap bersujud seperti
itu selama 100 tahun, mengatakan Subhanal-aliyyul-azhim, wa la yajhalu. (Maha
Suci Rabb ku Maha Tinggi Maha Anggun, Yang Tidak Mengabaikan Apapun);
Subhanal-halim alladhi la yu.ajjalu. (Maha Suci Rabb-ku Maha Toleran, Yang
Tidak Tergesa-gesa); Subhanal-jawad alladhi la yabkhalu. (Maha Suci Rabb ku
Maha Pemurah Yang Tidak Pelit).
* Karena itulah Penyebab (Adanya)
Makhluq mewajibkan ummat Muhammad s.a.w. untuk melakukan sujud (sajda) lima
kali dalam sehari. lima shalat dalam jangka waktu siang sampai malam ini adalah
sebuah hadiah kehormatan bagi ummat Muhammad s.a.w..
Dari Nur Muhammad
Berikutnya Allah menciptakan sebuah
lampu jamrut hijau dari Cahaya,
* dan dilekatkan pada pohon itu
melalui seuntai rantai cahaya.
* Kemudian Dia menempatkan ruh
Muhammad s.a.w. di dalam lampu itu dan memerintahkannya untuk memuja Dia dengan
Nama Paling Indah (Asma al-Husna).
*
Itu dilakukannya, dan dia mulai membaca setiap satu dari Nama itu selama
1,000 tahun. Ketika dia sampai kepada Nama ar-Rahman (Maha Kasih), pandangan
ar-Rahman jatuh kepadanya dan ruh itu mulai berkeringat karena kerendahan
hatinya.
Tetesan keringat jatuh dari padanya,
sebanyak yang jatuh itu menjadi nabi dan rasul, setiap tetes keringat beraroma
mawar berubah menjadi ruh seorang nabi.
*
Mereka semua berkumpul
di sekitar lampu di pohon itu, dan
Azza wa Jala berkata kepada Nabi Muhammad s.a.w., .Lihatlah ini sejumlah besar
nabi yang Aku ciptakan dari tetesan keringatmu yang menyerupai mutiara..
* Mematuhi perintah ini, dia
memandangi mereka itu, dan ketika cahaya mata itu menyentuh menyinari objek
itu, maka ruh para nabi itu sekonyong konyong tenggelam dalam Nur Muhammad
s.a.w., dan mereka berteriak, .Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami dengan
cahaya?.
* Allah menjawab mereka, .Ini adalah
Cahaya dari Muhammad Kekasih Ku, dan kalau kamu akan beriman kepadanya dan
menegaskan risalah kenabiannya, Aku akan menghadiahkan kepada kamu kehormatan
berupa kenabian..
* Dengan itu semua ruh para nabi itu
menyatakan iman mereka kepada kenabiannya, dan Allah berkata, .Aku menjadi
saksi terhadap pengakuanmu ini,. dan mereka semua setuju. Sebagaimana
disebutkan di dalam al Quran yang Suci:
Dan ketika Allah bersepakat dengan
para nabi itu : Bahwa Aku telah memberi kamu Kitab dan Kebijakan; kemudian akan
datang kepadamu seorang Rasul yang menegaskan kembali apa-apa yang telah apa
padamu.kamu akan beriman kepadanya dan kamu akan membantunya; apa kamu setuju?
Dia berkata. Dan apakah kamu menerima beban Ku kepadamu dengan syarat seperti
itu. Mereka berkata, .Benar kami setuju.. Allah berkata, .Bersaksilah demikian,
dan Aku akan bersama kamu diantara para saksi..
(Ali Imran, 3:75-76)
* Kemudian ruh yang murni dan suci
itu kembali melanjutkan bacaan Asma ul Husna lagi.
* Ketika dia sampai kepada Nama
al-Qahhar, kepalanya mulai berkeringat sekali lagi karena intensitas dari al
Qahhar itu, dan dari butiran keringat itu Allah menciptakan ruh para malaikat
yang diberkati.
* Dari keringat pada mukanya, Allah
menciptakan Singgasana dan Hadhirat Ilahiah, ! Kitab Induk dan Pena, matahari,
rembulan dan bintang -bintang.
* Dari keringat di dadanya Dia
menciptakan para ulama, para syuhada dan para mutaqin.
* Dari keringat pada punggungnya
dibuat lah Bayt-al-Ma.mur (rumah surgawi),
* Kabatullah (Kaba), dan
Bayt-al-Muqaddas (Haram Jerusalem),
* dan Rauda-i-Mutahhara (kuburan
Nabi Suci s.a.w.di Madinah), begitu juga semua mesjid di dunia ini.
Dari keringat pada alisnya dibuat
semua ruh kaum beriman, dan dari keringat punggung bagian bawahnya (the coccyx)
dibuatlah semua ruh kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung.
Dari keringat di kaki nya dibuatlah
semua tanah dari timur ke barat, dan semua apa-apa yang berada didalamnya. Dari
setiap tetes keringatlah ruh seorang beriman atau tak-beriman dibuatnya. Itulah
sebabnya Nabi Suci s.a.w.disebut juga sebagai .Abu Arwah., Ayah para Ruh. Semua
ruh ini berkumpul mengelilingi ruh Muhammad s.a.w., berputar mengelilinginya
dengan pepujian dan pengagungannya selama 1,000 tahun; kemudian Allah
memerintahkan para ruh itu untuk memandang ruh Muhammad s.a.w..Para ruh
mematuhi.
Siapa Memandang kepada Ruh Muhammad
s.a.w.
Nah, di antara mereka yang
pandangannya jatuh kepada kepalanya ditakdirkan menjadi raja dan kepala negara
di dunia ini. Mereka yang memandang kepada dahinya menjadi pemimpin yang adil.
Mereka yang memandang matanya akan menjadi hafiz Kalimat Allah (yaitu seorang
yang memegangnya kedalam ingatannya). Mereka yang memandang alisnya akan
menjadi pelukis dan artist. Mereka yang memandang telinganya akan menjadi
mereka yang menerima peringatan dan nasehat. Mereka yang melihat pipinya yang
penuh barakah menjadi pelaksana karya yang bagus dan pantas. Mereka yang
melihat mukanya menjadi hakim dan pembuat wewangian, dan mereka yang melihat
bibirnya yang penuh barokah menjadi menteri.
Barang siapa melihat mulutnya akan
menjadi mereka yang banyak berpuasa. Barangsiapa yang melihat giginya akan
menjadi kelihatan raja-raja. Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh
barokah akan menjadi khatib dan mu.adhdhin (yang mengumandangkan adhan). Barang
siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. Barang siapa memandang
lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut, dan
barang siapa melihat lehernya akan menjadi usahawan dan pedagang.
Siapa yang melihat tangan kananya
akan menjadi seorang pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan
menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur catu kebutuhan
hidup). Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar
memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa
yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa
yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang calligrapher, dan
siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi.
Siapa yang melihat dadanya yang
penuh baraokah akan menjadi seorang terpelajar, meninggalkan keduniaan
(ascetic) dan berilmu. Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang
rendah hati dan patuh pada hukum Shari.a. Siapa yang melihat sisi badanya yang
penuh barokah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan
menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi
mereka yang melaksanakan ruk.u dan sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh
barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya
menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi
penyanyi dan pemain saz (lute). Semua yang memandang tetapi tidak melihat
apa-apa akan menjadi kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka
yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka akan menyatakan bahwa
dirinya adalah tuhan, seperti Nimrod, Pharoah dan sejenisnya.
Kini semua ruh itu diatur dalam
empat baris.
* Di baris pertama berdiri ruh para
nabi dan rasul, a.s.
* Di baris kedua ditempatkan ruh
para orang suci, para sahabat Allah;
* Di baris ketiga berdiri ruh kaum
beriman, laki dan perempuan;
* Di baris ke empat berdiri ruh kaum
tak-beriman.
Semua ruh ini tetap berada dalam
dunia ruh di hadhirat Allah S.W.T.sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke
dunia fisik.
Tidak seorang pun tahu kecuali Allah
S.W.T. yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah
Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu.
Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad
s.a.w. bertanya kepada malaikat Jibra’il ,
* Berapa lama sejak engkau
diciptakan?.
* Malaikat itu menjawab, .Ya h
Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70,000
tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah
Singgasana Ilahiah; sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12,000 kali..
* Apakah engkau tahu apakah cahaya
itu?. bertanya Muhammad s.a.w..
* Tidak, saya tidak tahu,. berkata
malaikat itu. .Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh,. jawab Nabi Suci s.a.w..
Pertimbangkan kemudian, berapa besar jumlah itu, jika 70,000 dikalikan 12,000.
!
Komentar