Langsung ke konten utama

Kesalahan mahasiswa saat skripsi



Issac dan Michael (1982) membuat daftar panjang mengenai beberapa kesalahan yang biasa dilakukan mahasiswa program sarjana dalam melakukan kerja penelitian. Beberapa kesalahan dimaksud dapat dijabarkan seperti berikut:
1. Kesalahan dalam perumusan masalah studi penelitian Kesalahan yang biasa dilakukan adalah:
a. Pencarian masalah penelitian baru dimulai setelah beban kuliah teoretis selesai atau hampir selesai.
b. Tidak kritis menerima gagasan penelitian utama yang pernah is pikirkan atau yang disarankan.
c. Memilih masalah penelitian yang samar-samar atau terlalu mentah untuk dapat diteliti secara berarti.
d. Persiapan yang kabur atau merumuskan hipotesis yang sukar atau tidak mungkin diuji.
e. Gagal dalam menentukan metode atau prosedur analisis dalam pengembangan rencana penelitian tentatif.
2. Kesalahan dalam penelusuran pustaka. Kesalahan yang biasa dilakukan adalah:
a. Penelusuran pustaka dilakukan secara terburu-buru dan baru dimulai beberapa saat setelah rencana penelitian dirumuskan.
b. Kebanyakan menggunakan sumber pustaka kelas dua atau sumber pustaka yang bermutu rendah.
c. Memusatkan perhatian pada penemuan hasil penelitian pada saat membaca artikel, akibatnya informasi yang berharga dan diperlukan kebanyakan terfokus pada metode, pengukuran, dan sejenisnya.
d. Terlalu mementingkan sumber lain, seperti surat kabar atau majalah populer yang memuat artikel (misalnya, artikel masalah kebidanan) ketimbang jurnal ilmiah.
e. Gagal dalam menentukan batas-batas topik yang harus dikaji dalam banyak literatur, ada kalanya terlalu luas dan ada kalanya terlalu sempit.
f. Mencatat atau merekam data bibliografi secara tidak tepat dan tidak clapat menentukan lokasi bahan pustaka yang diinginkan.
g. Merekam terlalu banyak maters ke dalam kartu catatan, akibatnya rencana penelitian tidak jelas dan informasi yang didapat tidak penting.
3. Kesalahan dalam proses pengumpulan data penelitian Kesalahan yang biasa dilakukan adalah:
a. Tidak mempunyai perhatian yang cukup terhadap permasalahan yang diteliti dan ada kalanya peneliti mempunyai sikap negatif. Hal ini dapat mengurangi validitas tes dan alat ukur lainnya.
b. Kelemahan desain penelitian yang dapat menyebabkan pengumpulan data tidak dapat dilakukan seperti yang dikehendaki.
c. Gagal dalam menjelaskan tujuan alat ukur yang digunakan dalam penelitian kepada pembimbing atau kerja sama yang lemah antara mahasiswa dengan pembimbing.
d. Gagal dalam mengevaluasi alat ukur sebelum dipakai. Hal ini akan mengakibatkan peneliti menggunakan instrumen atau alat ukur yang asal-asalan saja.
e. Menggunakan alat ukur yang reliabilitasnya sangat rendah, dan karenanya, peneliti terpaksa menggunakan alat ukur yang tidak valid atau salah.
f. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian tidak dikelola secara baik dan salah dalam penskoran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturanny...

CONTOH SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING

SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING No. Kontrak: 007/INSTANFOREX/SAHAYA-INVESTA/VI/2012 Kami yang bertanda tangan di bawah ini: I.       Nama   Perusahaan : ....................................................................................             Alamat                         : ....................................................................................   .................................................................................... Telepon                      : .................................................................................... Bank account            : .................

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan ...