Langsung ke konten utama

Karakteristik Orang Kota Pekanbaru

Pekanbaru yang dimaksudkan tentu bukan sebatas ruang hampa tentang konsep tata kelola ruang dan tempat belaka, melainkan melibatkan juga perangkat2nya secara keseluruhan dan perangkat terpenting adalah masyarakat Pekanbaru itu sendiri. Jika sudah demikian tentu yang pertama perlu diberdayakan adalah masyarakat Pekanbaru atau sumber daya manusia Pekanbaru (SDM-P) tersebut.
Memberdayakan manusia kerap berkaitan dengan mengubah paradigma yang kurang baik ke arah yang lebih baik. Langkah-langkah membimbing masyarakat menjadi masyarakat yang swakelola menurut saya hanya efektif terjadi di masyarakat dengan karakter komunisme atau feodalisme. Di mana pimpinan berlaku sebagai kepala sekolah yang mengarahkan masyarakatnya tidak ubahnya seperti murid. Masyarakat diarahkan dengan satu arahan yang seragam dan baku. Begitu pemimpinnya mengarahkan masyarakat untuk membudidayakan tanaman jagung misalnya, masyarakatnya bersiturut menanam jagung. Begitu pemimpinnya melarang mahasiswa untuk kritis terhadap kinerja pemerintahan, maka seluruh rumah tangga juga akan mengharamkan anak-anak mereka untuk menjadi aktifis. Kita bisa melihat hal ini pada negara-negara seperti di China atau pun Brunei Darussalam. Pluralitas pendapat nyaris tidak ada, namun positifnya kesejahteraan ekonomi berada pada tingkat yang tinggi. Dengan demikian anak-anak muda di China lebih memilih berkonsentrasi di bisnis dibandingkan meributkan kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Demikian juga di Brunei anak-anak mudanya sudah mapan dan kehidupan rumah tangga tidak digelisahkan oleh persoalan tudung periuk. Mereka lebih tertarik mendalami spesialisasi pekerjaan tanpa dipusingkan oleh persoalan istana.
Menyinggung dari apa yang pernah saya ketengahkan mengenai karakteristik masyarakat sebelumnya, tidak disangsikan lagi bahwa warga Pekanbaru adalah masyarakat yang dinamis. Di mana-mana terjadi perubahan yang berlangsung dengan cepat, bahkan cenderung spontan. Perlahan namun pasti kultur kolot mulai ditinggalkan seiring dengan perilaku masyarakat yang kian rasional. Namun bukanlah bisa dikatakan 100 persen warga Pekanbaru cerminan masyarakat maju. Di sinilah rumitnya saya kira dalam mengidentifikasi Karakteristik orang Pekanbaru secara baku dan utuh,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturanny...

CONTOH SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING

SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING No. Kontrak: 007/INSTANFOREX/SAHAYA-INVESTA/VI/2012 Kami yang bertanda tangan di bawah ini: I.       Nama   Perusahaan : ....................................................................................             Alamat                         : ....................................................................................   .................................................................................... Telepon                      : .................................................................................... Bank account            : .................

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan ...