Pembukaan Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (16/10) melemah 76, 49 point atu 5,03% ke posisi 1443, 92. Sedang rupiah berada di kisaran 9.800 per dolar Amerika.
Pengamat Pasar Modal, Irwan Ibrahin pagi ini menyebutkan, penyebab lemahnya IHSG karena masih adanya kekhawatiran investor asing, terutama apabila Grup Bumi Resources (Grup Bakrie) akan dibuka suspensinya minggu depan.
Selain itu harga minyak mentah dunia, CPO timah, nikel maupun harga emas dijelaskan Irwan trendnya turun karena tidak adanya likuiditas lagi di pasar seiring dengan kekhawatiran ancaman resesi global dimana kegiatan ekonomi akan sangat rendah sekali.
Apalagi di Amerika sendiri atau Eropa program bailout belum terlihat ukuran suksesnya, meskipun Presiden Bush rencananya akan mengucurkan dana ke market belum terlihat. Sedangkan di dalam negeri sendiri rencana buy back saham BUMN belum terlihat di market
Apabila Group Bakrie akan buka dimungkinkan posisi tekanan jual akan semakin kencang dan menyeret saham-saham lainnya.
Penurunan IHSG beberapa minggu belakangan ini sudah menunjukkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan, Itu disebabkan antara lain :
1. Terjadi Net sell dari investor asing yang besar besaran.
2. Turunnya harga minyak bumi ( komoditas).
3. Banyaknya IPO. Telah menyedot dana dari bursa yang mulai mengering,
4. Agresifnya KPPU, membuat Investor besar ragu masuk ke Pasar Modal.
5. Aturan Tender Offer baru yang dibuat buat (tdk masuk akal) dan berlaku surut telah merugikan banyak pihak dan mendistorsi pasar.
Sebelum situasi Pasar Modal ini mengganggu sektor ekonomi yang lain, seperti Reksadana dll. Diharapkan yang berwenang, dalam hal ini Menkeu agar bersedia menunjukkan perhatiannya.
Komentar
Hehe