Plato adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik,yang
di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan
“ideal”.Dia juga menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.
Ajaran
Plato tentang etika kurang lebih mengatakan bahwa manusia dalam
hidupnya mempunyai tujuan hidup yang baik, dan hidup yang baik ini dapat
dicapai dalam polis. Ia tetap memihak pada cita-cita Yunani Kuno yaitu
hidup sebagai manusia serentak juga berarti hidup dalam polis, ia
menolak bahwa negara hanya berdasarkan nomos/adat kebiasaan saja dan
bukan physis/kodrat. Plato tidak pernah ragu dalam keyakinannya bahwa
manusia menurut kodratnya merupakan mahluk sosial, dengan demikian
manusia menurut kodratnya hidup dalam polis atau Negara. Menurut Plato
negara terbentuk atas dasar kepentingan yang bersifat ekonomis atau
saling membutuhkan antara warganya maka terjadilah suatu spesialisasi
bidang pekerjaan, sebab tidak semua orang bisa mengerjakaan semua
pekerjaan dalam satu waktu. Polis atau negara ini dimungkinkan adanya
perkembangan wilayah karena adanya pertambahan penduduk dan kebutuhanpun
bertambah sehingga memungkinkan adanya perang dalam perluasan ini.
Dalam menghadapi hal ini maka di setiap negara harus memiliki penjaga-penjaga yang harus dididik khusus.
Dalam menghadapi hal ini maka di setiap negara harus memiliki penjaga-penjaga yang harus dididik khusus.
Ada
tiga golongan dalam negara yang baik, yaitu pertama, Golongan Penjaga
yang tidak lain adalah para filusuf yang sudah mengetahui “yang baik”
dan kepemimpinan dipercayakan pada mereka. Kedua, Pembantu atau
Prajurit. Dan ketiga, Golongan pekerja atau petani yang menanggung
kehidupan ekonomi bagi seluruh polis.Plato tidak begitu mementingkan
adanya undang-undang dasar yang bersifat umum, sebab menurutnya keadaan
itu terus berubah-ubah dan peraturan itu sulit disama-ratakan itu semua
tergantung masyarakat yang ada di polis tersebut.Adapun negara yang
diusulkan oleh Plato berbentuk demokrasi dengan monarkhi, karena jika
hanya monarkhi maka akan terlalu banyak kelaliman, dan jika terlalu
demokrasi maka akan terlalu banyak kebebasan, sehingga perlu diadakan
penggabungan, dan negara ini berdasarkan pada pertanian bukan
perdagangan. Hal ini dimaksudkan menghindari nasib yang terjadi di
Athena.
Ciri-ciri Karya-karya Plato
- Bersifat Sokratik
Dalam
Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan
kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama karangannya
- Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam Surat VII,
Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang
ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya,
jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah
tulisan yang berbentuk dialog.
- Adanya mite-mite
Verhaak
menggolongkan tulisan Plato ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya
ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam
tulisannya terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.
Komentar