Saat menjabat Dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.
Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kota Batu.
Istri Munir, Suciwati, bersama aktivis HAM lainnya terus menuntut pemerintah agar mengungkap kasus pembunuhan ini.
Apakah ada yang mengira bahwa salah satu tokoh HAM di Indoneia akan dibunuh.
Konon, bahwa rencana pembunuhan Munir ada 4 skenario, yaitu :
1. disantet
2. dibom
3.diracun makanannya di kantor
4.diracun saat perjalanan ke Belanda
Skenario Santet dikuatkan oleh salah seorang paranormal yang mengaku bahwa ia disuruh untuk menyantet Munir, namun hal ini ditolaknya karena Munir adalah kawannya.
Dari ke 4 skenario tadi ternyata yang dipilih oleh si pembunuh adalah skenario nomer 4 yaitu pembunuhan dilakukan saat perjalanan ke Belanda. Sementara ini kasus Munir telah menyeret beberapa orang dalam kasusnya antara lain Pollycarpus, Indra Setyawan, dan yang terakhir adlah Muchdi PR.
Munir adalah orang yang sangat vocal dalam menyuarakan Hak Asasi Manusia di Indonesia ini. Bukankah itu “profesi” yang mulia karena setiap orang memiliki hak asasi, namun kenapa Munir yang membawa pesan mulia itu justru dibunuh dengan racun Arsenikum.
Apabila Munir dianggap berbahaya, mengapa si pembunuh ntidak melaporkan saja ke polisi lalu diadakan penyelidikan atas laporan itu.
perlu diketahui munir dibunuh dalam pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan dari Indonesia-Amsterdam transit di Singapura.
Yang membuat miris HATI saya adalah Almarhum adalah orang yang memperjuangkan keadilan HAM, kenapa harus dibunuh orang-orang yang memiliki niat baik untuk perubahan bangsa ini ?
Referensi : Wikipedia
Komentar