Kisah
Nabi Adam AS dan Hawa –
Menurut Agama Samawi Adam beserta istrinya Hawa dipercaya sebagai
manusia pertama di muka bumi ini. Dalam kisah Nabi Adam dan siti Hawa yang
sering kita dengar yaitu bahwa nabi Adam dan Hawa dahulu hidup di surga. Namun
karena keduanya melanggar larangan Allah “Memetik/memakan buah huldi” maka
akhirnya mereka di usir dari surga dan diturunkan ke bumi. Dalam kisah tersebut
diceritakan bahwa Nabi adam memetik buah huldi sebanyak 3 buah, yang 2 buah
untuk Hawa dan sisanya buat Nabi adam sendiri. Setelah dimakan, lalu malaikat
datang, menyumbat agar buah tersebut tidak masuk ke dalam perut Adam dan Hawa,
yang kemudian buah tersebut mengganjal, kalau milik Siti Hawa/wanita didada
yang disebut PD (buah dada), dan milik Nabi Adam/pria ada dileher yang disebut
jakun. Itulah kisah singkat nabi adam yang sudah melekat di masyarakat.
Tembang macapat pangkur banyak digunakan pada tembang-tembang yang bernuansa Pitutur (nasihat), pertemanan, dan cinta. Baik rasa cinta kepada anak, pendamping hidup, Tuhan dan alam semesta. Banyak yang memaknai tembang macapat pangkur sebagai salah satu tembang yang berbicara tentang seseorang yang telah menginjak usia senja, dimana orang tersebut mulai mungkur atau mengundurkan diri dari hal-hal keduniawian. Oleh karena itu sangat banyak tembang-tembang macapat pangkur yang berisi nasihat-nasihat pada generasi muda. (baca juga : Macapat Pangkur, Meninggalkan Urusan Duniawi) Salah satu contoh tembang macapat pangkur yang populer di masyarakat adalah karya KGPAA Mangkunegoro IV yang tertuang dalam Serat Wedatama, pupuh I, yakni : Mingkar-mingkuring ukara (Membolak-balikkan kata) Akarana karenan mardi siwi (Karena hendak mendidik anak) Sinawung resmining kidung (Tersirat dalam indahnya tembang) Sinuba sinukarta (Dihias penuh warna ) Mrih kretarta pakartining ilmu luhun
Komentar