Langsung ke konten utama

Etos guru - murid ala Kiayi Ahmad Dahlan



Satu buah pikir Kyai Dahlan yang tidak banyak diketahui adalah konsepsinya tentang apa yang di sebut oleh Abdul Munir Mulkhan sebagai Etos Guru-Murid. Etos guru-murid dapat dikembangkan sebagai etika dasar dari sebuah masyarakat demokratis dan etika dasar dari sebuah masyarakat pembelajar atau learning society di negeri yang sedang ‘belajar’ berdemokrasi ini. Etos guru adalah kesediaan setiap warga untuk memberikan ilmu dan teladan yang baik. Etos murid ialah kesediaan warga untuk selalu terbuka agar bisa mengakui dan belajar pada kebaikan orang lain.
Bagi Kyai Dahlan, setiap umat muslim dan umat beragama yang lainnya harus membangun di dalam dirinya etos kehidupan dan etos sosial sebagai seorang guru sekaligus sebagai murid. Inilah inti dari gerakan sosial yang dilakukan oleh Kyai Dahlan dan pada perkembangan selanjutnya menjadi nilai penting dalam Muhammadiyah. Etos guru-murid ini mencegah masyarakat terseret pada kebekuan ritual keagamaan dan gerakan yang terkadang tidak mengakar. Sehingga gerakan yang dilakukan mempunyai fungsi pragmatis pemecahan problem sosial.
Nilai penting dari etos guru-murid ini adalah sifatnya yang non-elitis. Rakyat dan orang awam tidaklah selamanya menjadi ‘murid’ yang turut saja pada kata-kata pemerintah. Karena itulah etos guru-murid ini sangat pas dengan demokrasi di Indonesia dan sebuah bentuk perlawanan terhadap hegemoni sosial-politik kaum elit.


sumber : Sejarah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedanya Skripsi, Tesis, Disertasi, Karya Ilmiah , Makalah, Dan Paper

Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah, yang karena itu, sangat sulit dihasilkan oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan. Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun karya ilmiah dapat dipilah menjadi:  1. Makalah Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturanny...

CONTOH SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING

SURAT PERJANJIAN INVESTASI PROFIT SHARING No. Kontrak: 007/INSTANFOREX/SAHAYA-INVESTA/VI/2012 Kami yang bertanda tangan di bawah ini: I.       Nama   Perusahaan : ....................................................................................             Alamat                         : ....................................................................................   .................................................................................... Telepon                      : .................................................................................... Bank account            : .................

HAKIKAT SHOLAT MENURUT SYEKH SITI JENAR

http://www.javalaw-bmg.blogspot.com Peliharalah shalatmu dan shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat) yang khusyuk (QS Al. Baqarah / 2:238). Ini adalah penegasan dari Allah tentang kewajiban dan keharusan memelihara shalat, baik segi dzahir maupun batin dengan titik tekan khusyuk, kondisi batin yang mantap. Secara lahir, shalat dilakukan dengan berdiri, membaca Al-Fatihah , sujud, duduk dsb. Kesemuanya melibatkan keseluruhan anggota badan. Inilah shalat jasmani dan fisikal. Karena semua gerakan badan berlaku dalam semua shalat, maka dalam ayat tersebut disebut shalawaati (segala shalat) yang berarti jamak. Dan ini menjadi bagian pertama, yakni bagian lahiriah. Bagian kedua adalah tentang shalat wustha, yaitu yang secara sufistik adalah shalat hati. Wustha dapat diartikan pertengahan atau tengah-tengah. Karena hati terletak di tengah, yakni di tengah diri, maka dikatakan shalat wustha sebagai shalat hati. Tujuan shalat ini adalah untuk mendapatkan kedamaian dan ...