HIDUPNYA CAKRAWALA KALBU
ketika kalbuku mati suri
jangankan mengenal siapa sang penciptaku
diriku sendiripun tak kukenali
aku merasa seperti bangkai yang berjalan
berjalan ditengah gebyarnya dunia
keheningan ditengah kegelapan malam
kudengarkan suara gemuruh dalam samudera kalbu
terdengar lirih sangat dalam, dalam sekali
ingin kudekati suara itu, tapi ia terus memusar kedalam
tak biasanya suara itu merisaukan jiwa dan pikiranku
akupun menemuinya dikedalaman kalbu yang sangat dalam
seperti ada cahaya memancar yang menuntunku
serasa ia menunjukkan sesuatu kepadaku
akupun tertegun meneteskan air mata
kulihat diriku sendiri secara utuh
sejak itu aku mulai belajar mengenal siapa diriku
aku seperti terlahir kembali setelah kematian kalbu
aku mulai berpikir tentang siapa sang pencipta kalbu dan nafasku
proses itu cukup panjang kulalui dengan cobaan, ujian yang sangat deras
kusanggupi kepada diriku dengan segala konsekwensinya
aku terus berlatih, untuk belajar mengenal-NYA
dengan segala keterbatasan kemampuan yang kumiliki
kusisihkan tabunganku untuk melanjutkan studiku keperguruan tinggi
perguruan tinggi mengasah fungsi-fungsi ketajaman pikiranku
sementara proses hidup yang kulalui mengasah ketajaman nuraniku
sepanjang perjalananku, aku merasa alam semesta merestuiku
Ilmu-ilmu itu serasa hidup memberikan petunjuk kemana harus menuju
aku ingin menyampaikan rasa puji syukurku
Orang tua, Ilmu dan Muhamad SAW adalah perantara untuk mengenal-NYA
untuk itu aku harus terus belajar agar cakrawala kalbuku tumbuh dan hidup
hari demi hari kecintaan kepada ilmu terus bertambah
Ilmu-ilmu itu suatu saat menumbuhkan ruh dalam diri
membimbing akal dengan penuh kehati-hatian
menajamkan fungsi-fungsi panca indera
memandu jalan sekalipun berlikuTerimakasih Tuhan,
engkau hidupkan kembali cakrawala kalbu ini
akan kujaga semampuku agar tetap hidup
kumohon restu-MU atas perjalanan hijrahku
peluklah bila aku berpulang kepada-MU
- Budi Haryanto -
Komentar