Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

BENARKAH INDONESIA PUSAT PERADABAN NEGERI SABA' ?

Benang Merah Indonesia Sebagai Pusat Peradaban Atlantis Dan Negeri Saba’ Ini Hipotesis dari KH Fahmi Basya dan para Muridnya, mengenai kebenarannya tentu masih harus diteliti lebih lanjut secara komprehensif dan detail. Indonesia selain dikenal sebagai pewaris Peradaban Benua Atlantis yang hilang, dikenal juga sebagai Pusat Peradaban Negeri Saba’ pembahasan yang cukup menarik dan sekaligus sangat menggelitik pikiranku, yaitu seperti yang pernah saya baca mengenai sebuah kajian tentang “INDONESIA NEGERI SABA” yang disampaikan oleh KH. Fahmi Basya, Beliau menggambarkan begitu detil sekali berawal dari pembahasaan Al-Qur’an Surat Saba’ ayat 18 sebagai berikut: وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-nege

AL-FARABI, TENTANG ILMU FILSAFAT

      Filsafat Kenabian Al-Farabi Agama Islam adalah agama wahyu dan semua ajarannya yang dibawa oleh Nabi bersumber dari wahyu, bukan darinya. “ Dan ia tidak berbicara berdasarkan keinginannya, tapi dari wahyu yang telah diwahyukan kepadanya, diajarnya oleh Jibril ” (QS. An-Najm: 3-7). Dari itu, setiap filosof Islam harus memperhatikan hal ini dan berupaya untuk menyelaraskan pemikirannya dengan ajaran Islam yang berdasarkan wahyu. Al-Farabi adalah filosof Islam pertama yang mengkaji masalah Kenabian ( nubuwwah ) dan telah berhasil membuat teori pemaduan antara agama dengan falsafah, dan yang merupakan bagian terpenting dalam madzhabnya. Dalam pemikiran Al-Farabi, filosof, kepala negara, raja, pembuat undang-undang dan imam adalah sama pengertiannya. Agar seseorang dapat mencapai martabat ini disyaratkan kemampuannya mencapai tingkat “akal mustafad”, sehingga ia dapat berhubungan dengan akal aktif ( ‘aql fa’al ) yakni akal ke sepuluh yang juga disebut jibril. Lewat akal

ILMU FILSAFAT DIMATA AL-FARABI

Definisi ilmu filsafat menurut Al-Farabi ialah Al Ilmu Bil Maujidaat Bima Hia Al Maujudaat . Ilmu yang menyelidiki hakikat sebenarnya dari segala yang ada ini. Al-Farabi berhasil meletakkan dasar-dasar filsafat ke dalam ajaran Islam. Ia berpendapat bahwa tidak ada pertentangan antara filsafat Plato dan Aristoteles, meskipun berlainan pemikirannya tetapi hakikatnya bersatu dalam tujuannya. Dilihat dari keseluruhannya, filsafat Al-Farabi lebih condong kepada filsafat plato dari pada filsafat aristoteles. Al-Farabi sependapat dengan Plato bahwa alam ini adalah “baru” dan terjadi dari tidak ada (sama dengan Al-Kindi). Pendapat Al-Farabi ini, sebagai pendapat seorang yang beragama Islam, sebab alam idea Plato mirip dengan pengertian alam akhirat dalam dunia Islam. Dalam soal terjadinya alam dan bagai mana hubungan khalik dengan makhluk, Al-Farabi seperti juga Al-Kindi, menyetujui teori emanasi Neo Platonisme, lebih jauh Al-Farabi merinci lagi teori emanasi dengan istilah Nadhari