Pada tahun 1920an inflasi menyusut
dan Inggris menjadi sebuah negara yang mengalami fluktuasiekonomi dan priode
pengangguran yang berkepanjangan. Melalui karyanya, ATreatise on Money
(Keynes, 1971-89,vol. 5 dan 6) Keynes meneliti secara rinci hubungan antara
uang, harga dan pengangguran. Keynes menunjuk hubungan antara investasi dan
tabungan adalah factor utama penyebab terjadinya fluktuasiekonomi. Menurut
Keynes, ketika orang menabung lebih banyak dibandingkan peruashaan yang
berinvestasi, maka perusahaan akan mengalami kelebihan kapasitas produksi,
sedangkan konsumennya barkurang, disislain apabila investasi melebihi yabungan,
maka pengeluaran dalam perekonomian akan semakin banyak. Semua pengeluaran ini
akan menyebabkan naiknya upah dan biaya produksi dan juga naiknya harga
barang-arang yang dikonsumsi masyarakat, sehingga akan terjadi inflasi.
Antara investasi dan tabungan
merupakan dua kegiatan yang dilakukan oleh rumah pelaku ekonomi yang berbeda
yajni rumah tangga konsumen dan erusahaan,sehingga untuk mencapai keputusan
yang seimbang antara investasidan tabungan sukit dicapai. Keynes kemudian
berpendapat bahwa bank sentral lah yang bartugas untuk menyeimbangkan dua
variable ini. Jika tabungan melebihi investasi, bank sentral harus menurunkan
suku bunga. Sehingga tabungan akan berkurang dan memicu peminjaman. Sebaliknya,
apa bila investasi melebihi taungan, bank sentral harus menaikan suku bunga
sehinggaa menaikan tabungan dan mengurangi pinjaman.
Keynes kemudian menjelaskan tentang apa yang menentukan tingkat suku
bunga. Menurut Keynes, suku bunga ditentukan oleh pasar uang tempat orang dan
perusahaan menginginkan uang peran bank sentral disini sebagai pengendali
peredaran uang. Permintaan uang berasal dari keputusan portofolio yang dibuat
oleh orang-orang dan perusahaan. Mereka bisa tetap menyimpan uang atau
menyimpannya dalam bentuk saham, obligasi dan asset-aset lainnya. Ketika bank
sentral menaikan penawaran uang mereka akan membeli obligasi pemerintah, akan
tetapi keputusan ini mengandung konsekuensi. Konsekuensinya bahwa harga
obligasi berhubungan secara terbalik dengan tingkat suku bunga jika obligasi
naik, maka suku bunga akan mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya. Oleh
karena itu ketika bank sentral membeli obligasi, hal ini menaikan harga
obligasi dan menurunkan tingkat pengembalian aset. Dipihak lain, apabila bank
sentral ingin mengurangi peredaran uang maka pemerintah harus menjual obligasi.
Agar masyarakat mau membeli obligasi ini maka harus ditawarkan dengan harga
yang rendah, dan mereka akan memperoleh tingkat pengembalian uang yang
tinggi,atu tingkat suku bunga akan naik.Keynes m endukung penciptaan
uang(kebijakan moneter) serta pengeluaran pemerintah dan pemotongan pajak(kebijakan
piskal). Dalam beberapa bagian Keynes (1971-1989, vol.7, hlm. 378) menyerukan
“sosialisasi investasi yang menyeluruh.” Yang dimaksud Keynes disini
adalah Keynes mendukung kebijakan pengeluaran pemerintah untuk menstabilkan
tingkat investasi agregat dalam perekonomian nasional. Keynes percaya
bahwa pengeluaran konsumen relative stabil, dan hany berubah sedikit dari tahun
ke tahun. Tetapi investasi bisnis dikendalikan oleh” semangat kebinatangan”
yang berubah-ubah. Perubahan dalam kepercayaan bisnis atau ekspetasi tentang
masa depan akan mengubah tingkat investasi dan memiliki dempak basar terhadap
ekonomi. Ketika perusahaan yakin tentang perekonomian, mereka akan lebih banyak
melakukan investasi dan perekonomian akan berkembang pesat. Perkembangan ini
akan memperkuat tentang ekspektasi keuntungan, dan mengakibatkan bertambahnya
optimism dan investasi. Dilain pihak yang lain apabila perkiraan kinerja
ekonomi yang buruk akan menurunkan investasi, memperlambat perekonomian dan
memperkuat pesimisme perusahaan akan keuntungan di masa depan. Dan akibat dari
hail tersebut ketika muncul optimism perekonomian akan berkembang pesat, namun
sebaliknya ketika terjadi pesimisme perekonomian akn mengalami penurunan
investasi yang dramatis dan terjadi pengangguran besar-besaran.
Solusi yang ditawarkan Keynes
atas permasalahan tersebut adalah pemerintah harus menstabilkan tingkat
investasi. Ketika tingkat investasi swasta rendah, seharusnya meminjam
uang(yaitu menjalankan deficit anggaran) dan berperan serta dalam investasi
public seperti pembuatan jalan raya dan jembatan baru dan lebih banyak
mengeluarkan uang untuk sekolah dan pendidikan yang lebih baik.
Sebaliknya apabila investasi bisnis tinggi pemerintah harus menghentikan
peminjaman dan mengurangi investasi public.
Pada tahun 1940 keynes kembali
bekerja di pemerintahan Inggris, pada saat perng dunia II ia mengembangkan
usulan untuk membantu keuangan Inggris, Keynes mengusulkan sebuah sebuah
rencana tabungan wajib atau pembayaran yang ditunda(deferred pay). Idenya
adalah semua warga Negara dengan pendapatan yang lebih besar dibandingkan
pendapatan minimal akan diambil sebagian uang upahnya dan dimasukkan dalam
rekening khusus. Rekening ini akan memperoleh bunga selama perang berlangsung
dan tidak bisa diambil kecuali dalam keadaan darurat.
Setelah perang dunia II berahkir,
Keynes bekerja untuk aransemen moneter internasional yang dikembangkan oleh
pemerintah-pemerintah Negara pemenang perang. Ia meyakini bahwa penyebab utama
dari depresi duni pada tahun 1930-an adalah karena setiap Negara berusaha untuk
mengekspor pengangguran ke mitra dagangnya. Dengan menciptakan surplus
perdagangan setiap Negara akan memproduksi banyak barang dan menbuka banyak
lapangan kerja, sedangkan kondisi Negara mitranya akan mengimpor barang-barang
tersebut. Akibatnya, semakin sedikit pekerja yang dibutuhkan dan pengagguran
akan tinggi atau meningkat. Sebagian besar Megara menciptakan surflus
perdagangannya dengan mendevaluasi mata uangnya. Dengan nilai mata uang asing
yang lebih tinggi dan harga barang-barang luar nergi lebih mahal, Negara
berharap masyarakat lebih banyak membeli produksi dalam negri. Masalahnya
adalah ketika suatu Negara mendevaluasi mata uangnya dalam rangka menciptakan
ekspor dan lapangan kerja untuk warga negaranya, Negara lainpun akan
melakukannya. Hasilnya adalah serangkaian devaluasi di semua Negara yang tidak
berarti.
Untuk memecahkan permasalahan
tersebut, Keynes mengusulkan system nilai tukar relatif tetap. System ini
kemudian dikenal dengan nama system Bretton Wood. System ini mensyaratkan
setiap Negara menetapkan mata uang asingnya pada satu ons emas dan
mempertahankannya pada tingkat itu. Karena setiap mata uang terikat dengan
emas, maka setiap mata uang akan terikat dengan mata uang Negara lainnya.
Bretton Wood dijalankan selama 25
tahun. Sepanjang periode ini pertumbuhan ekonomi dunia berada pada tingkat yang
belum pernah tercapai sebelumnya dan tingkat pengangguran di Negara-negara maju
mencapai titik terendah. Akan tetapi system ini berakhir pada agustus 1971
karena pemerintahan Amerikaserikat khawatir ketika terjadi kesepakatan nilai
tukar ttetap dicapai, emas akan cepat mengalir keluar ke Negara lain. Oleh
sebab itu lahirlah system nilai tukar variable dan fleksibel yang digunakan
sampai sekarang.
Cara kedua yang diajukan oleh
Keynes untuk menangani dampak devaluasi yaitu dengan menetapkan mekanisme
internasional untuk membantu menghilangkan ketidak seimbangan. Keynes ingin
membangun system yang akan meminjamkan uang kepada Negara yang menjalankan deficit
anggaran dan menghukum Negara-negara yang terus- menerus menjalankan surplus
perdagangan. Sebgaimana kebijakan piskal dan moneter yang terkandung dalam The
General Theory. Hal ini akan mendorong Negara mengeluarkan uang untuk barang
luar negri dank arena itu menahan setiap kecenderungan menuju depresi lain.
- teori-teori Keynes mendapatkan kritikan, paling tidak dari tiga jurusan yakni dua mewakili penafsiran minorotas Keynes dan ketiga merupakan suatu serangan langsung (James W Dean 1987), hal ini ditandai dengan lahirnya aliran “pasca Keynes” yang dimotori oleh Nicolas Kaldor dan Joan Robinson kemudian dilanjutkan dengan serangan oleh kelompok evolusioner dengan menyatakan bahwa teori makro neo-keynesian tidak konsisten dengan aksioma kramat neoklasik mengenai maksimasi universal secara konvensional diasosikan dengan keseimbangan untuk seluruh pasar, teori neo Keynesian juga melanggar aksioma lainnya yakni “hukum Walras” yang membenarkan kesimbangan umum. Dilain pihak Robert Clower pada tahun 1965 menulis “hukum Walras” yang tidak sesuai dengan ekonomi Keynes, atau Keynes yang tidak mempunyai sesuatu yang pada dasarnya baru untuk ditambahkan pada teori ekonomi ortodoks, perhatian Clower ini berangkat dari pengelihatannya, bahwa kunci hubungan prilaku makro Keynes, yakni “fungsi konsumsi” tidak konsisten dengan maksimasi tingkat mikro.
- Penerapan Keynesian berhasil mengatasi resesi dunia 1930 dan melahirkan Bretton Woods. Amerika Serikat di bawah Presiden John F. Kennedy dan Richard Nixon menerapkan Keynesian untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi Keynesian tak dapat mengimbangi dinamika pergerakan sektor moneter. Lalu dipelopori oleh Prof Samuelson dengan teori Neo Classic Monetarism, Presiden Ronald Reagan dan PM Inggris Margarett Tacher menerapkan Classical Economics. Ajaran ini ternyata mengakibatkan fluktuasi investasi dan kesempatan kerja dan pada 1982 tidak dipakai lagi.
Referensi ;
- Skousen, Mark. 2006. Sang Mestro”Teori-teori Ekonomi Modern”: Sejarah Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Perdana Media.
- Pressman, Steven. 2001. Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta: PT. Grapindo persada
- Kusnendi. 2002. Teori Makro Ekonomi. Bandung: Prodi Ekonomi dan Koperasi UPI
- Sastradipura, komarudin. 2001. “Sejarah Pemikiran Ekonomi”:Suatu Teori dan
Komentar