Di antara mereka yang
pandangannya jatuh kepada kepalanya ditakdirkan menjadi raja dan kepala negara
di dunia ini. Mereka yang memandang kepada dahinya menjadi pemimpin yang adil.
Mereka yang memandang matanya akan menjadi hafiz Kalimat Allah (yaitu seorang
yang memegangnya kedalam ingatannya). Mereka yang memandang alisnya akan
menjadi pelukis dan artist. Mereka yang memandang telinganya akan menjadi
mereka yang menerima peringatan dan nasehat. Mereka yang melihat pipinya yang
penuh barakah menjadi pelaksana karya yang bagus dan pantas. Mereka yang
melihat mukanya menjadi hakim dan pembuat wewangian, dan mereka yang melihat
bibirnya yang penuh barokah menjadi menteri.
Barang siapa melihat mulutnya akan
menjadi mereka yang banyak berpuasa. Barangsiapa yang melihat giginya akan
menjadi kelihatan raja-raja. Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh
barokah akan menjadi khatib dan mu.adhdhin (yang mengumandangkan adhan). Barang
siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. Barang siapa memandang
lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut, dan
barang siapa melihat lehernya akan menjadi usahawan dan pedagang.
Siapa yang melihat tangan kananya
akan menjadi seorang pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan
menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur catu kebutuhan
hidup). Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar
memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa
yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa
yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang calligrapher, dan
siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi.
Siapa yang melihat dadanya yang
penuh baraokah akan menjadi seorang terpelajar, meninggalkan keduniaan
(ascetic) dan berilmu. Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang
rendah hati dan patuh pada hukum Shari.a. Siapa yang melihat sisi badanya yang
penuh barokah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan
menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi
mereka yang melaksanakan ruk.u dan sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh
barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya
menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi
penyanyi dan pemain saz (lute). Semua yang memandang tetapi tidak melihat
apa-apa akan menjadi kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka
yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka akan menyatakan bahwa
dirinya adalah tuhan, seperti Nimrod, Pharoah dan sejenisnya.
Kini semua ruh itu diatur dalam
empat baris.
* Di baris pertama berdiri ruh para
nabi dan rasul, a.s.
* Di baris kedua ditempatkan ruh
para orang suci, para sahabat Allah;
* Di baris ketiga berdiri ruh kaum
beriman, laki dan perempuan;
* Di baris ke empat berdiri ruh kaum
tak-beriman.
Semua ruh ini tetap berada dalam
dunia ruh di hadhirat Allah S.W.T.sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke
dunia fisik.
Tidak seorang pun tahu kecuali Allah
S.W.T. yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah
Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu.
Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad
s.a.w. bertanya kepada malaikat Jibra’il ,
* Berapa lama sejak engkau
diciptakan?.
* Malaikat itu menjawab, .Ya h
Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70,000
tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah
Singgasana Ilahiah; sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12,000 kali..
* Apakah engkau tahu apakah cahaya
itu?. bertanya Muhammad s.a.w..
* Tidak, saya tidak tahu,. berkata
malaikat itu. .Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh,. jawab Nabi Suci s.a.w..
Pertimbangkan kemudian, berapa besar jumlah itu, jika 70,000 dikalikan 12,000.
!
Komentar