Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Berawal dari Ide - ide kecil

Ide-ide kecil tak selalu menggambarkan pendapatan kecil. Ide kecil juga bisa berarti big money. Tergantung bagaimana menggarapnya. Sejumlah ide kecil bahkan menjadi penemuan besar karena produk sepele itu menjadi barang yang amat bermanfaat di masa sekarang. Berikut ini adalah sejumlah orang yang sukses mengembangkan ide kecil menjadi sesuatu yang luar biasa. Sebagian mengantarnya menjadi pengusaha dengan penghasilan luar biasa, sebagian lain memperoleh kedudukan bergengsi dan tercantum namanya di dalam deretan penemu-penemu hebat dunia. 1. Arthur Fry - Post-it Bagaimana cara membuat catatan yang mudah ditempel, mudah dilihat, dan mudah pula dilepas? Arthur Fry punya caranya. Idenya didapat dari temannya yang memanfaatkan lem gagal (tidak lengket) sebagai bahan penempel kertas untuk menandai halaman di kitabnya. Arthur lalu mengembangkannya menjadi produk yang belakangan dikenal sebagai Post-it .   Post-it, ide kecil itu, kemudian menjadi produk andalan 3M (perusah

Pengaruh Pratical Intellegence Dalam Dunia Bisnis

Menurut J. Robert Baum, Director of Entrepreneurship Research di University of Maryland, AS, PI (Practical Intelligence) adalah suatu pengalaman berdasarkan akumulasi keterampilan dan pengetahuan disertai kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan itu dalam memecahkan masalah setiap hari . Dengan kata lain, PI dapat disebutkan sebagai "know-how", kata Baum. Orang yang hidupnya berorientasi belajar memiliki peluang untuk menjadi pengusaha sukses. Orang yang hanya sedikit belajar dari pengalamannya hanya akan mendapat sedikit kemampuan Practical Intelligence-nya (PI-nya rendah). "Practical Intelligence adalah hasil dari pengalaman yang dialaminya langsung yang menjadi bahan pelajaran baginya," ujar Baum. "Mereka yang memiliki Practical Intelligence tinggi cenderung mengembangkan pengetahuannya melalui bekerja (melakukannya/mempraktikannya) dan belajar, bukan dengan cara melihat dan mendengar," katanya lagi. Orang yang memiliki kecerdasan umum (IQ, EQ,

Bill Bartmann,Bangkit Dari Gagal

Bill Bartmann pernah jatuh-bangun dalam bisnisnya. Bahkan ia pernah kehilangan banyak harta hingga tinggal menyisakan rumah sebagai asetnya. Kebangkrutan itu begitu dalam karena bisnisnya yang senilai US$ 3 miliar hilang dalam sekejap. Namun Bill tak terpuruk. Selalu ada bahan pelajaran dari kegagalan bisnis. Semangat itulah yang membuatnya cepat bangkit. Nah, bagaimana caranya agar kita bisa bangkit dari kegagalan?   Bill punya lima kunci suksesnya: 1. Jangan anggap kegagalan itu tak pernah terjadi. Orang cenderung merasa takut mengakui kegagalan. Padahal dengan mengingkari kegagalan itu justru menimbulkan masalah baru seperti stres dan menunda pengobatan untuk bangkit. 2. Hindari memaafkan diri sendiri. Hal yang bisa memperbaiki kegagalan adalah berhenti memaafkan segala kegagalan dan mulailah fokus pada tujuan-tujuan yang lebih produktif. Bill mengibaratkan, ketika masih remaja ia homeless dan peminum. Dan ketika itu ia selalu menganggap semua itu bukan kes

Scott Gladstein,Membangun Brand Sesuai Dengan Janji Suci

 Scott Gladstein dari perusahaan konsultan strategi produk, Imperatives LLC, menyebutkan lima tips untuk membangun brand agar sesuai dengan "janji suci." -  Temukan alasan konsumen untuk memercayai produk kita Brand kita akan sia-sia belaka jika janji yang diberikan tidak dipercayai konsumen. Karena itu, janji yang diungkapkan, harus didukung dengan alasan-alasan yang tepat. -  Temukan nilai-nilai yang dicari konsumen Sebuah produk pasti memiliki hal yang bisa "diarahkan" untuk menjawab kebutuhan konsumen. Karena itu, sebelum menentukan brand yang akan dikomunikasikan, cobalah untuk mengetahui "selera" pasar yang dituju. -  Tentukan nilai yang paling berpengaruh Dari sekian banyak nilai yang dipercaya konsumen terhadap produk kita, pastilah ada satu atau dua nilai yang paling memengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Nilai tersebut bisa sangat bernilai emosional, bisa pula sangat dekat dengan kebutuhan konsumen. -  Rancang pengalam

Membangun 'NAMA' Dalam Sebuah Produk

Meski terdengar klise dan menjadi hal yang sudah diketahui oleh banyak orang, tapi membangun brand masih saja menjadi sesuatu yang kadang sulit dilakukan. Padahal, dengan membangun brand, berarti membangun "keabadian". Cobalah cari jawaban atas pertanyaan berikut ini. Apa yang identik dengan motor besar? Apa yang dicari ketika ingin mendapat sepatu dan alat olahraga berkelas? Dengan cepat, orang akan segera menjawab Harley Davidson dan Nike untuk kedua pertanyaan tersebut. Namun, cobalah tanya, apa yang ada di benak saat menyebut nama fastfood atau makanan cepat saji? McDonald, Kentucky Fried Chicken, Burger King, A&W, manakah yang keluar di benak Anda kali pertama? Dengan masing-masing merek berbeda tapi pada satu lini produk yang sama saja, kadang mengundang "kebingungan" tersendiri. Karena itu, setiap produk, haruslah memiliki "nama" yang tak bisa tergantikan. Termasuk, produk dari usaha yang baru berkembang sekali pun. Untuk itu, menjadi

Bisnis Menjanjikan Di Tahun 2011

  6 BISNIS MENJANJIKAN 2011 Baru-baru ini, IBISWorld , sebuah lembaga yang mengelola sejumlah penelitian tentang pasar dari Amerika Serikat, merilis penelitian terbaru mereka mengenai tren bisnis yang menjanjikan di tahun 2011. Hasil penelitian yang dimuat di majalah Inc tersebut barangkali bisa dijadikan referensi bagi kita untuk memutuskan, peluang apa saja yang mungkin digarap. Tentu, tidak menutup kemungkinan ada bisnis menjanjikan selain yang disebutkan. Apa saja bisnis tersebut dan bagaimana analisisnya, berikut kami rangkumkan untuk Anda... - Agen Penagih Utang Barangkali, di Indonesia, bisnis semacam ini kurang lazim. Tapi, itulah kenyataannya. Meski banyak keluhan di surat pembaca tentang kelakuan para penagih utang (debt collector), bisnis menagih utang ini ternyata menurut IBISWorld adalah bisnis yang menjanjikan. Sebab, saat ini, dengan kemudahan kredit, baik untuk konsumsi ataupun membeli rumah, ada banyak orang yang mungkin macet kreditnya. Dan, di sana